Didesak Dibatalkan! Pasal Penghinaan Presiden Dalam RKUHP Menuai Kritikan

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Selain itu, ia menilai tak perlu adanya pengkhususan pemidanaan terhadap Presiden dan DPR.

Sejarah PDI-Perjuangan, Satu-satunya Partai DPR yang Tidak Gabung KIM Plus

"Hal inilah yang membuat MK menghapuskan pasal penghinaan terhadap presiden dalam KUHP kita di antaranya Pasal 134, Pasal 136 bis, dan Pasal 137 melalui putusan No. 013-022/PUU-IV/2006 beberapa tahun silam," kata dia.

Merujuk putusan MK bahwa, tiga pasal itu dinilai menghalangi kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat.

Erina Gudono Panen Kritik, Penggunaan Bahasa Inggris Jadi Sorotan Netizen

Dengan putusan MK, maka tindak pidana penghinaan terhadap Presiden dan Wakil Presiden menjadi delik aduan biasa. Begitu juga berlaku kepada anggota DPR, MPR, dan DPD.

"Indonesia adalah negara hukum, dan semua warga negara berhak mendapat persamaan di muka hukum. KUHP sudah cukup mengatur pemidanaan terhadap orang termaktub dalam pasal 310 sampai dengan pasal 317," ungkapnya.

Jokowi Minta Masyarakat Hormati Putusan Baleg DPR RI soal Persyaratan Pilkada 2024

Medya menilai, UU ITE sudah mengatur pidana penghinaan melalui media sosial. Pasal itu termuat dalam pasal 27 UU ITE.

"Jadi, buat apalagi RKUHP mengkhususkan pemidanaan terhadap presiden dan anggota DPR," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title