Prof Eddy Otopsi Jasad Mirna, Pastikan Jessica Wongso Pembunuh Sebenarnya
- Viva.co.id
Bandung –Prof. Eddy berpendapat bahwa Jessica kemungkinan tidak terlihat secara langsung mengisi kopi Mirna dengan racun sianida.
Namun, bukti yang disebut sebagai bukti langsung (melalui penglihatan langsung) bukanlah satu-satunya bukti yang signifikan dalam sebuah proses pengadilan.
"Tapi ada 6 bukti lainnya, yang namanya saksi mata ini hanya satu per tujuh, masih ada testimonium evidence termasuk di dalam scientific evidence, terus ada substitute evidence, documentary evidence, sampai demonstrative evidence, lalu yang terakhir real or physical evidence yang masuk dalam hard evidence," kata Prof Eddy dalam podcast Deddy Corbuzier bebrapa waktu lalu.
Selain itu, Profesor Eddy mengungkapkan bahwa mayat Mirna Salihin telah diuji otopsi untuk menentukan tingkat zat beracun sianida di dalam tubuhnya.
"Jadi Mirna itu diautopsi pada tanggal 10 Januari 2016, 3 hari setelah kematian itu, bahwa tidak seluruh sampel diambil dari tubuhnya, ya itu benar, karena sudah terbukti dari awal (ada sianida di tubuh Mirna)," tuturnya.
Dalam kasus Mirna Salihin, Profesor Eddy menjelaskan bahwa penyelidikan melalui forensik digital adalah salah satu bentuk investigasi yang dilakukan terhadap Jessica Wongso untuk menemukan barang bukti.