Menyusul Fatwa 'Haram' MUI, 2 Perusahaan Israel Ini Marak Digunakan Masyarakat Indonesia
- VIVA.co.id
VIVA Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini telah mengeluarkan fatwa terkait larangan menggunakan produk terafiliasi Israel. Menurut Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan, fatwa tersebut diambil sebagai bentuk dukungan atas kemerdekaan rakyat Palestina.
"Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram," kata Niam menyampaikan isi fatwa MUI di Jakarta, Jumat, 10 November 2023.
Namun, MUI masih belum memberikan informasi lebih lanjut terkait produk apa saja yang dilarang dalam fatwa. Dalam redaksi Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina, menjelaskan haramnya produk yang terafiliasi dengan Israel.
Berikut Viva Bandung rangkum dari berbagai sumber, produk-produk brand asal Israel yang marak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
1. Waze
Waze merupakan layanan peta digital akurat dengan menggunakan data dari para pengguna. Layaknya Google Maps, Waze juga memberikan rute terbaik, memberi opsi jalan tercepat, titik kemacetan, kecelakaan, hingga lokasi keberadaan polisi. Perusahaan Waze didirikan tahun 2008 di Israel oleh para pengusaha asal Tel Aviv, yaitu Uri Levine, Ehud Shabtai, serta Amir Shunar.
Sebelum diambil alih Google pada 2013, Waze sendiri memiliki tingkat penggunaan yang tinggi di Indonesia, karena tingkat keakuratannya melebihi Google Maps. Apalagi, para pengguna bisa saling membagikan informasi dari setiap titik jalan yang dilewati. Pada tahun 2013 silam, Google berhasil mengakuisisi dengan harga US$966 juta atau sekitar Rp15,3 triliun saat ini. Dalam akuisisi ini, Google mengalahkan Facebook, Apple, dan Nokia.
2. Teva Pharmaceuticals Industries
Teva Pharmaceuticals Industries merupakan perusahaan papan atas yang berbasis di petah Tikva, Israel. Perusahaan ini berhasil memproduksi berbagai produk obat-obatan dan hingga kini perusahaan tersebut masih menjadi produsen obat generik terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri, perusahaan yang menjadi bagian dari Teva adalah PT Actavis Indonesia.
"Actavis Generics berkomitmen untuk menempatkan manusia sebagai pusat dari apa yang kami lakukan. Sebagai anggota Teva Group, kami membangun jejak global yang kuat dan meningkatkan akses terhadap solusi kesehatan berkualitas," tulis PT Actavis Indonesia, dikutip dari laman resminya.
"Kontrol kualitas tidak hanya dilakukan oleh Grup Teva secara global, tetapi juga melibatkan audit oleh otoritas regulasi dari negara-negara yang memasarkan produk farmasi yang diproduksi oleh PT Actavis Indonesia, seperti Rusia, Ukraina, dan lainnya," lanjut Teva.