MUI Haramkan Produk Pro Israel, Ustaz Dasad Latif: Setiap Keputusan Ada Plus Minusnya

Ustaz Dasad Latif
Sumber :
  • tvOneNews

VIVA Bandung – Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum lama ini telah mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 Tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. Dalam fatwa itu juga dijelaskan bahwa umat Islam di Indonesia diharamkan mengkonsumsi sejumlah produk yang berafiliasi dengan Israel.

PA 212 Minta Prabowo Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina

Sehingga banyak masyarakat yang menilai keputusan itu akan berdampak terhadap para pekerja yang ada di sejumlah perusahaan tersebut.

Terkait hal itu, pendakwah kondang ustaz Dasad Latif dalam menjelaskan bahwa setiap keputusan pasti ada dampak positif dan negatifnya.

Ditanya Prabowo soal Palestina, Menlu AS Beri Jawaban Mengejutkan

“Setiap keputusan dalam hidup ada plus minus,” kata Ustaz Dasad Latif saat diwawancara dalam acara tvOne.

Ustaz Dasad Latif mengatakan boikot ini memang mungkin berdampak kepada para pekerja. Namun yang terancam hanyalah gajinya. Sementara di Palestina terancam jiwanya.

Rudal Hipersonik Iran Tembus Iron Dome dan Hujani Israel

“Dalam sebuah keputusan ada skala prioritas,” ujar Ustaz Das’ad Latif.

“Jika ini berdampak pada pekerjaannya, insyaAllah hanya gaji tapi tidak mengancam jiwa, sementara di Palestina mereka tewas, " sambungnya.

Tak hanya itu, Ustaz Das’ad Latif menegaskan bahwa saat ini Israel sudah mengisolasi warga Palestina.

“Israel menutup pintu, Palestina diisolasi, itu lebih diprioritaskan,” ucap Ustaz Das’ad Latief.

Ia menyampaikan bahwa keputusan ini memang akan berdampak. Namun semua pihak terutama umat Islam diharapkan bersabar.

“Memang ada dampak. Ini dibutuhkan kesabaran,” ungkap Ustaz Das’ad Latief.

“Jika ia bersabar, misalnya gaji dikurangi dalam beberapa bulan, pasti dinilai sebagai pahala oleh Allah SWT,” tukasnya.

Ustaz Das’ad Latief juga menyarankan agar setiap Muslim terus manfaatkan media sosial (medsos) untuk sebarkan kejahatan Israel. Hal ini tentu dengan tujuan genosida Israel di Palestina dihentikan.

“Dengan media sosial, manfaatkan medsos sebarkan kejahatan Israel,” tutur Ustaz Das’ad Latif.