Andy Rompas Paksa Habib Bahar Bin Smith Balik Kampung Minahasa Untuk Duel: Jangan Ngumpet!

Andy Rompas dan Habib Bahar Bin Smith
Sumber :
  • Istimewa

Bandung – Saat ini Andy Rompas sudah tidak bisa menahan diri. Ia menyebut akan memberantas kaum radikalisme di Minahasa.

Ditanya soal Karomah Mama Ghufron, Habib Bahar bin Smith Enggan Berkomentar

"Sekarang waktunya bergerak. Kami tidak mau Minahasa ada paham Radilalisme, sejengkalpun.. ingat itu," katanya.

Lebih lanjut dia meminta Habib Bahar untuk maju menghadapinya.

Meski Keturunan Rasulullah, Habib Bahar Ngaku Belum Pernah Mimpi Bertemu Sang Nabi: Itu Karena Rokok

"Woii.. bahar binsmit nn kira ini daun pisang main kupas tapae tato. Dang bilang pa nn pe jongos.. itu babel Aldo... Jangan cuman jari pangung, saya Andy Rompas pantang mundur satu jemgkal pun," tulis Andy Rompas.

 

Aliran Sesat! Gus Samsudin Bolehkan Tukar Pasangan, Polda Jatim Jemput Paksa

Andy Rompas dan Habib Bahar Bin Smith

Photo :
  • Istimewa

 

Dia juga meminta Habib Bahar dari Manado untuk kembali ke Minahasa.

Andy Rompas akan mendukung Habib Bahar, bahkan jika dia ingin melakukan demonstrasi di Jakarta.

"Saya ingatkan Kalo di jkt bisa anda bikin profokasi. Jangan coba2 di Tanah Minahasa.. marih.. pulang kampung Kita tunggu ngana," katanya.

"Woii bahar.. warga negara yang benar bisa ditrima di tempat kelahiranya.. mari pulang kampung kita tunggu ngana. Dan kita juga di jkt kok, jangan cuman bacottt...!" tegasnya lagi 

Selain itu, Andy Rompas, Pentolan Manguni Makasiouw, menantang Habib Bahar dan memintanya untuk kembali ke Minahasa.

Andy Rompas menantang ucapan Habib Bahar, yang tampaknya ingin mengejarnya. Andy Rompas tidak keberatan jika Habib Bahar ingin bertemu dengannya di Jakarta.

Buntut panjang kasus kerusuhan yang terjadi di Bitung pada 25 November 2023 lalu adalah tantangan yang disampaikan oleh Andy Rompas.

Andy Rompas berbagi tangkap layar judul berita, "Habib Bahar Kejar Pentolan Manguni Andy Rompas: Tato Doang, Ngumpet!" dalam unggahan di Facebook.

Andy Rompas menyatakan bahwa ia tidak bersembunyi. Namun, mereka menahan diri karena orang tua adat mereka meninggal setelah kerusuhan di Bitung.

Namun, menurut Andy Rompas, Habib Bahar dan orang-orang yang dia sebut sebagai kaum radikalisme memanfaatkan keadaan sedih itu untuk memfitnah dan mencacinya.

"40 hari lamanya kami diam karena berduka dalam maki dan difitnah oleh kaum Radikalisme ini, angkat pedang memprofokasi umat muslim untuk mencari saya Andy Rompas," sebutnya, dilansir Viva Bandung pada Rabu, 22 Januari 2024.