Terkuak! Polisi Tetapkan Empat Senior Sebagai Tersangka Penganiayaan Santri Kediri hingga Tewas

Polisi tetapkan empat orang tersangka atas tewasnya santri di Kediri.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Satreskrim Polres Kediri Kota telah menetapkan empat orang santri senior atas tewasnya santri asal Banyuwangi, Bintang Balqis Maulana (14) pada Jum'at (23/02/24) pagi.

Alasan Tim Hukum Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina: Kenapa 8 Tahun Tidak Terungkap?

Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priyaji menyatakan, dugaan sementara korban tewas akibat dianiaya seniornya di wilayah ponpes di Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kediri. 

“Kita masih dalami dari saksi-saksi yang ada, baik di wilayah Kediri ataupun di lingkup Pondok Pesantren," ujranya kepada awak media Senin, 26 Februari 2024.

PO dan Karoseri Bus Putera Fajar Bisa Jadi Tersangka Kecelakaan Maut Ciater, Ini Penjelasan Polisi

Bram mengaku, hingga saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Polres Banyuwangi, mengingat jenazah korban sudah dibawa pulang ke kampung halamannya di Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. 

Santri tewas di Kediri.

Photo :
  • Viva.co.id
Merinding! Begini Kronologi Remaja Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Pakai Garpu Tanah

Sebelumnya dikabarkan, Seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) dipulangkan dari salah satu pondok pesantren di Kediri ke rumahnya di Dusun Kendeng Lembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Dalam unggahan akun X@Pai_C1, Perwakilan pondok pesantren mengantarkan jenazah Bintang ke kediaman keluarganya dalam keadaan sudah terbungkus kain kafan pada Sabu (24/02/22) dini hari.

Sontak kedatangan pihak ponpes dan jenazah bintang langsung disambut isak tangis pihak keluarga.

Mereka tak menyangka anak yang mereka titipkan untuk didik di ponpes justru pulang tak bernyawa dalam kondisi yang tidak wajar. 

Berdasarkan narasi unggahan, Bintang meninggal diduga akibat dianiaya oleh sejumlah santri lainnya di ponpes tersebut. 

“Seorang santri diduga tewas karena dianiaya di sebuah pondok pesantren,” demikian narasi unggahan, Minggu, 25 Februari 2024 malam.

Menurut kaka kandung korban, Mia Nur Khasanah (22), korban awalnya dikabarkan tutup usia dikarenakan terjatuh di kamar mandi.

Menurutnya, pihak keluarga mulai curiga tatkala melihat ceceran darah yang keluar dari keranda jenazah sang adik.

Dari sanalah kemudian pihak keluarga meminta untuk dibukakan kain kafan tersebut.

Permintaan tersebut awalnya ditolak oleh FTH, sepupu korban yang ikut mengantarkan jenazah sang adik bersama empat orang lainnya.

 "Kata (FTH) sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda," ungkap Mia kepada wartawan Minggu, sore.

Namun, desakan yang semakin kuat dari pihak keluarga dan tetangga sekitar akhirnya membuat FTH dan 4 orang perwakilan ponpes tidak bisa menolak permintaan itu.

Kemudian, seluruh mata tertuju pada kondisi jenazah Bintang. Namun, siapa sangka kondisi jenazah Bintang ternyata mengalami bekas luka yang tak wajar.

Bahkan, pihak keluarga menemukan jeratan luka jeratan leher hingga hidung yang patah. 

“Ini sudah pasti bukan jatuh, tapi dianiaya,” ucap Mia kesal.

Lebih parahnya lagi, pihak keluarga juga menemukan ada bekas luka sundutan rokok di kaki korban yang berjumlah lebih dari satu. Hingga ada satu luka di bagian dada yang terlihat seperti berlubang.