Ridwan Kamil Blak-blakan Soal Putusan Maju Pilkada Jabar atau Jakarta

Ridwan Kamil
Sumber :

VIVA Bandung Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyatakan akan memutuskan maju di Pilkada Jabar atau Jakarta pada bulan Juni. Hatinya masih berat ke Jabar, tapi ia tidak menutup kemungkinan untuk Jakarta.

Inilah Aplikasi Survey Berbayar: Cara Mudah Dapatkan Saldo Dana Rp560.000

"Nanti bulan Juni saya putuskan. Sama, hati tetap berat ke Jabar, tapi saya tidak menutup kemungkinan Jakarta, keputusan akhirnya mungkin di bulan Juni sesuai survei," kata Ridwan Kamil di Bandung, Sabtu malam, 23 Maret 2024. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Photo :
  • Instagram @ridwankamil
Cara Seru Dapatkan Saldo DANA Rp260.000 per Hari, Tanpa Ribet!

Emil saat ini fokus meningkatkan elektabilitasnya hingga bulan Juni. Ia ingin lebih mudah mencapai kesepahaman dengan calon pasangannya.

"Pencoblosan (Pilkada) kan November, mulai kampanye bulan September, pendaftaran bulan Agustus, perjodohan di bulan Juli, PDKT di bulan Juni gitu. Dari sini sampai ke Juni tingkatkan elektabilitas supaya pas PDKT dengan siapapun nyambung," ujarnya.

Tutorial Mudah Dapat Saldo DANA Gratis Rp432 Ribu Lewat Survei Online

Sampai saat ini, belum ada yang mendekati Emil, termasuk dari partai-partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, di mana Emil menjabat sebagai ketua TKD Jawa Barat.

Meskipun beberapa waktu lalu Prabowo mengindikasikan kelanjutan koalisi tersebut hingga pilkada.

"Belum ada yang mendekati, di TKD juga belum ada pembicaraan pilkada. Ini masih jauh, kalau boleh tensinya turun dulu gitu, karena masih jauh," ucapnya.

Emil mengatakan kelanjutan koalisi pilpres di pilkada ideal karena hubungan antar pimpinan partai dan ekosistemnya sudah terbentuk. Namun, hal ini tidak selalu matematis karena pilkada fokus pada figur. 

Prabowo Subianto bertemu Ridwan Kamil di Jakarta

Photo :
  • Viva.co.id

"Memang idealnya begitu. Kalau ternyata kesempatan pilkada juga ada pasangan yang kuat dan menjanjikan dalam koalisi 02, tentunya menjadi pilihan utama. Walaupun dari pengalaman koalisi pusat dengan daerah tidak selalu sebangun karena pilkada kan figur. Nah figurnya kadang-kadang datang dari partai-partai yang bukan koalisi, tapi kalau bisa dari koalisi itu tentunya lebih baik," katanya.