Menyala! Habib Bahar Tanggapi Rhoma Irama Sola Nasab Baalawi: Jangan Kau Fitnah Habaib

Habib Bahar dan Rhoma Irama.
Sumber :
  • tvonenews.com

Bandung - Habib Bahar bin Smith dengan penuh emosi menanggapi pernyataan Rhoma Irama dalam podcastnya yang membahas soal nasab para habib.

5 Surga Sarapan di Bandung: Harga Murmer Kualitas Rasa Bintang Lima

Polemik ini berawal saat Rhoma Irama mempertanyakan keaslian nasab para habaib.

Pasalnya, Bang Haji sapaan akrabnya, mengaku heran ada salah seorang habib yang mengajarkan kepada jamaahnya jika seorang keturunan Nabi tidak apa-apa berbuat maksiat

Buntut Diduga Lakukan Fitnah dan Intimidasi, Bahar bin Smith Kembali Terjerat Kasus Hukum

Sontak pernyataan Bang Haji yang mempertanyakan keaslian nasab Rasulullah ditentang oleh Bahar bin Smith.

Dalam ceramah terbarunya, sosok Bahar terlihat sangat marah terhadap Rhoma Irama. 

Habib Bahar Kembali Dilaporkan ke Polisi, Kali Ini soal Persekusi dan Kekerasan

"Ada penyanyi dangdut namanya Rhoma Irama, Rhoma Irama ngomong, Habaib itu mendoktrin, kalau Habib mau dia maksiat, mau dia zina, mau dia mabuk, tetap masuk surga," ungkapnya dilansir Youtube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official.

"Saya bilang, saya tanya sekarang,'Hei Rhoma, Habib siapa yang ngomong begitu? Hha, Habib siapa? ada habaib ngomong begitu, siapa? siapa namanya? kapan dia ngomong?" tuturnya.

Sontak Habib Bahar pun memperingatkan sang Raja Dangdut agar bisa menjaga omongannya. 

"Jaga kau punya mulut Rhoma Irama, jangan kalau kau benci habaib, jangan terus kau fitnah habaib," ucapnya dengan nada tinggi.

"Barusan saya ngomong apa, siapapun kalau berbuat dosa, berbuat maksiat, tempatnya neraka. Nggak peduli walaupun nasabnya mulia," paparnya.

Menurut Bahar, Sang Raja Dangdut tengan mencoba untuk menebar fitnah dengan melontarkan pernyataan nyeleneh tentang habaib. 

"Rhoma Irama mau bikin fitnah, apa fitnahnya? doktrin Ba'alawi, doktrin habaib, kalau habaib mabuk, berbuat dosa, judi itu masuk surga. Makanya saya tanya siapa habibnya? dimana? Hha, kapan dia ngomong?" ungkap Habib Bahar bin Smith dengan berapi-api.

"Kalau memang ada Habib yang ngomong begitu, saya yang bantai dia di depan Rhoma Irama saudara-saudara," ucap dia disambut oleh jemaah.

"Makanya Rhoma Irama jangan asal fitnah, jaga kau punya mulut, jaga kau punya bacot. Kami para habaib para Ba'alawi tidak pernah diajarkan seperti itu saudara-saudara. Walaupun nasab kami mulia, walaupun kami anak cucu nabi, tapi kalau berbuat dosa, kalau berbuat maksiat, tetap tempatnya neraka," ucap dia suara tinggi.  

Sebelumnya, dalam podcastnya bersama KH Anas Kurdi, Rhoma Irama sempat mengaku heran dengan kelakuan seorang habib yang pernah ia temui. 

"Habib ini berpidato, saya waktu itu sebagai penceramah kedua. Dia cerita, saya kaget-kaget ini di antara yang masih saya ingat," ucap Rhoma Irama.

“Hei itu kalau ada anak habib, walaupun dia mabuk-mabukan, walaupun dia pezina, pencuri, penjudi, jangan kata ape-ape,” sambungnya menirukan ucapan sang habib. 

Lanjut Rhoma, berdasarkan apa yang ia dengar, habib tersebut berceramah kepada jamaahnya jika keturunan Rasulullah sudah pasti masuk surga meski ia pelaku maksiat.  

“Ini habib Betawi nih, dia itu keturunan nabi, jangan disakiti, jangan diomelin, biarin aja, dia itu ahli surga, gitu kan?" terangnya.

 Mendengar pernyataan tersebut, Bang Haji pun merasa heran, mengapa ada seorang habib yang berani mengajarkan hal demikian.  

"Saya terhenyak, mendengar itu, apa begitu Islam? dalam hati ya," ucapnya.

Tidak sampai di situ, Rhoma Irama kemudian membahas nasab Baalawi yang selama ini diyakini oleh mayoritas masyarakat Indonesia sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. 

"Jadi dunia ini membahas masalah nasab. Menurut para ahli nasab di dunia sampai saat ini, ya ternyata lebih katakan lah berpihak kepada bahwa Ba'alawi ini bukan dzuriyah nabi, itu bukan urusan saya. Terserah para ahli sejarah dan nasab," kata Rhoma Irama. 

Menurut dia, ternyata untuk bisa membuktikan Ba'alawi keturunan Rasulullah bisa dibuktikan dengan tes DNA. Hal itu karena hasil tes DNA bersifat final dan ilmiah.