Dukung Pertanian Sehat dan Berkelanjutan, Muhammadiyah Jawa Barat Luncurkan Program 'Beasmu'

Program Beasmu Muhammadiyah Jawa Barat.
Sumber :
  • Pribadi/Istimewa

Ketua PWM Jawa Barat, Prof. Dr. KH Ahmad Dahlan, M.Ag, menjelaskan bahwa Beasmu merupakan bagian dari visi besar Muhammadiyah dalam abad kedua, yang menekankan pada konsep Islam Berkemajuan. Menurutnya, visi ini lahir dari kebutuhan untuk mengatasi masalah-masalah yang masih dihadapi umat dan bangsa, seperti kemiskinan, ketertinggalan, kebodohan, formalisme, serta tradisionalisme yang menghambat kemajuan.

Petani Pisang Jadi Miliarder, Bagaimana Teknologi IoT Mengubah Nasib Mereka

"Sejak memasuki abad kedua, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan masyarakat, terutama dari jeratan kemiskinan dan ketertinggalan," kata Ahmad Dahlan.

Program Beasmu sendiri mengedepankan pengelolaan hasil panen yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di daerah pedesaan. Selain itu, program ini mendorong pemanfaatan potensi sumber daya alam seperti sawah, sehingga masyarakat dapat memperbaiki taraf hidup mereka melalui pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Hari Ini Rabu 11 Desember 2024

Muhammadiyah, lanjut Ahmad Dahlan, selalu hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), yang berperan penting dalam menyentuh segmen-segmen sosial yang membutuhkan pemberdayaan.

"Sarasehan Panen Raya Padi Sehat yang dilakukan hari ini menunjukkan sinergi antara MPM dan Lazismu Jawa Barat. Hasil panen akan dikelola dengan baik dan dipasarkan untuk mendukung ketahanan pangan," tambahnya.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini Rabu 11 Desember 2024

Ahmad Dahlan berharap, melalui program Beasmu, Muhammadiyah dapat berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing tinggi, khususnya di kalangan petani.

Ketua Lazismu Jawa Barat, Chafid Sefriyadi, mengungkapkan bahwa latar belakang program ini berangkat dari dominasi beras non-organik di Indonesia yang diproduksi dengan pupuk dan pestisida kimia.

Halaman Selanjutnya
img_title