Kombinasi Kepemimpinan Prabowo-Gibran: Harmoni Perbedaan Menuju Indonesia Emas

Prabowo-Gibran memantau quick count di Istora Senayan, Jakarta.
Sumber :
  • Viva.co.id

“Setiap pemimpin memiliki kelebihan masing-masing. Prabowo dengan kedalaman intelektualnya, dan Gibran dengan kemampuan komunikasinya yang langsung dan pragmatis. Keduanya memiliki kekuatan yang saling melengkapi,” ujar Romadhon, Senin (23/9/2024)

Gus Miftah Mundur Diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Netizen: Bagus Banget

Ia juga mengingatkan bahwa netizen dan masyarakat perlu lebih cermat dalam menyampaikan kritik. Romadhon menekankan pentingnya kritik yang bersifat konstruktif, bukan sekadar nyinyir. Kritik yang membangun, menurutnya, dapat mendorong perbaikan, sementara kritik yang hanya didasarkan pada emosi atau ketidaksukaan pribadi tidak akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan bangsa.

Romadhon meyakini bahwa kombinasi antara Prabowo dan Gibran merupakan keseimbangan strategis yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Pengalaman panjang Prabowo dalam bidang politik dan keamanan, ditambah dengan inovasi dan semangat muda Gibran, diharapkan dapat menggerakkan roda pemerintahan menuju visi besar Indonesia Emas 2045. 

Tuai Kontroversi Usai Diucapkan Jubir Presiden, Ini Makna Kata 'Rakyat jelata' Menurut KBBI dan Persepsi Publik

"Keduanya diharapkan mampu menyeimbangkan antara visi besar jangka panjang dan kebutuhan masyarakat sehari-hari," imbuhnya.

Romadhon juga menyerukan agar masyarakat terus mengawal janji-janji kampanye yang telah disampaikan oleh Prabowo. Kolaborasi antara rakyat dan pemerintah, menurutnya, adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan sejahtera. 

Alasan Mengejutkan Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo

"Kombinasi kekuatan berbeda ini bukanlah kelemahan, tetapi sebuah potensi besar dalam menghadapi tantangan zaman," pungkas Romadhon.