LPG 3 Kg Langka, Menteri ESDM dan Pertamina Diminta Bertanggung Jawab
- Viva/M Ali Wafa
Bandung – Meninggalnya seorang emak-emak saat mengantre elpiji 3 kg di Pamulang menjadi tamparan keras bagi pemerintah. Peristiwa ini menambah daftar panjang krisis distribusi gas subsidi yang belum juga terselesaikan. Di tengah kondisi ini, sorotan tajam mengarah ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama Pertamina Simon Mantiri, yang berasal dari Partai Gerindra.
Forum Perempuan Indonesia menilai pemerintah harus segera mengambil langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang. Presidium Forum Perempuan Indonesia, Via Dwara, menegaskan bahwa persoalan ini bukan sekadar antrean panjang, melainkan bukti kegagalan tata kelola distribusi energi di Indonesia.
“Kalau emak-emak sampai kehilangan nyawa saat mengantre gas subsidi, artinya ada masalah serius yang tidak bisa dibiarkan. Ini bisa memicu kemarahan publik yang lebih luas,” ujar Via kepada awak media, Selasa (4/2/2025).
Kelangkaan elpiji 3 kg bukanlah isu baru. Setiap tahun, antrean panjang dan harga yang melonjak di luar kendali menjadi keluhan utama masyarakat kecil. Meski pemerintah berkali-kali mengklaim subsidi sudah tepat sasaran, kenyataan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dinilai harus bertanggung jawab atas distribusi energi yang kacau ini. Pemerintah seharusnya memastikan bahwa pasokan gas subsidi cukup dan tidak mengalami gangguan. Jika situasi seperti ini terus berulang, kredibilitas pemerintah dalam mengelola kebutuhan dasar masyarakat patut dipertanyakan.
Di sisi lain, Pertamina sebagai penyedia utama elpiji juga mendapat sorotan. Sebagai orang yang berasal dari partai yang sama dengan Presiden Prabowo, kebijakan Simon Mantiri seharusnya mencerminkan keberpihakan kepada rakyat kecil. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari Pertamina untuk menyelesaikan masalah kelangkaan elpiji di berbagai daerah.
“Pertamina harus tegas terhadap spekulan dan oknum pangkalan yang bermain harga. Jika distribusi ini tidak segera diperbaiki, jangan heran jika gelombang protes akan semakin besar,” lanjut Via.