Tuai Kontroversi Usai Diucapkan Jubir Presiden, Ini Makna Kata 'Rakyat jelata' Menurut KBBI dan Persepsi Publik
- Tangkap Layar Instagram @pco.ri
VIVABandung – Arti kata "Rakyat jelata" belakangan menjadi sorotan publik setelah digunakan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam menanggapi kasus yang melibatkan pemuka agama Gus Miftah.
Dalam definisi klasik KBBI, "rakyat jelata" merujuk pada masyarakat biasa, golongan non-elite yang tidak termasuk dalam lingkaran bangsawan atau kalangan berpunya.
Secara etimologis, kata "jelata" bermakna sederhana, tidak istimewa, namun tidak bermaksud merendahkan.
Namun, perjalanan makna kata ini telah mengalami transformasi signifikan. Dari sekadar penanda status sosial, "rakyat jelata" kini kerap dipersepsikan dengan konotasi negatif karena dianggap meruju pada sebuah istilah yang terdengar menghina dan menunjukkan jarak sosial.
Kasus yang memicu kontroversi bermula dari insiden yang melibatkan Gus Miftah, seorang pemuka agama terkenal yang mengolok-olok Sunhaji, seorang pedagang es teh keliling.