Waspada Ancaman Digital! Pahami Teknik Peretasan Pesan Telegram
- id.pinterest.com
VIVABandung – Telegram dikenal sebagai aplikasi pesan instan yang mengutamakan keamanan dan privasi.
Fitur enkripsi end-to-end pada secret chat Telegram menjadi andalan. Namun, peretas tetap memiliki berbagai metode untuk mencoba menyadap komunikasi.
Social engineering menjadi teknik umum yang digunakan peretas. Mereka mengirim pesan phishing yang tampak resmi dari Telegram. Tujuannya mendapatkan kode verifikasi atau kredensial akun korban.
Malware khusus dirancang untuk mencuri data Telegram. Program berbahaya ini bisa mengambil file cache dan sesi yang tersimpan. Peretas kemudian bisa mengakses riwayat chat dari perangkat yang terinfeksi.
Man-in-the-middle attack terjadi saat peretas menyusup di antara komunikasi pengguna dengan server Telegram.
Mereka bisa menggunakan wifi palsu atau DNS spoofing. Teknik ini berpotensi mengungkap isi pesan yang tidak terenkripsi.
Eksploitasi kerentanan aplikasi juga menjadi sasaran. Peretas mencari celah keamanan pada versi Telegram yang belum diperbarui. Mereka bisa menyusupkan kode berbahaya untuk mengambil alih akun.