Isu Liar di Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Rocky Gerung: Itu Konyol
- Istimewa
Dia menyebut organisasi seperti FPI dan HTI mewakili kemajemukan. Langkah pemerintah memberangus keduanya adalah bukti keawaman itu.
Bagi Rocky, FPI dan HTI yang di-framing jadi sumber kecemasan, hanya semakin menunjukkan tujuan buzzer pemerintah untuk menakuti publik dengan islamophobia.
“Kalau HTI FPI itu masih eksis, ada gerakannya, kelihatan bentuknya, ya bolehlah. Ini sudah gak ada, oleh kekuasaan udah dibasmi, lantas apa yang ditakuti?,” ujarnya lagi.
Dia melanjutkan, kekacauan ini justru datang dari kecemasan rezim sendiri. Di antara keretakan bangsa yang makin besar, kekonyolan dari dalam Istana negara malah makin menjadi.
Rocky Gerung mengklaim hal ini diakibatkan Presiden Jokowi yang terjebak zona nyaman atas asuhan para pebisnis dan oligarki.
Terlebih orang-orang di belakang Jokowi yang juga tidak memahami keadaan bangsa, namun ngeyel memulai kampanye-kampanye baru baginya.
Hal itu disebut Rocky gerung sebagai hal yang percuma, karena bagaimanapun ketentuan konstitusi tidak mengizinkan Jokowi kembali menjabat.