Sabotase Referendum, Rakyat Donetsk Dihujani Roket Ukraina
- dw.com
BANDUNG – Militer Ukraina membombardir Oblast (Provinsi) Donetsk di tengah berlangsungnya proses referendum, Minggu 25 September 2022. Sejumlah roket ditembakkan militer Ukraina ke wilayah Donetsk, untuk menggagalkan proses pemungutan suara rakyat yang ingin bergabung dengan Republik Federasi Rusia.
Serangan militer Ukraina dikonfirmasi oleh Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin. Politisi Partai Persatuan Rusia itu menyebut jika pasukan Ukraina menembaki wilayahnya dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dan Sistem Peluncur Roket Mobilitas Tinggi, M142 HIMARS, buatan Amerika Serikat (AS).
Militer Ukraina juga disebut Pushilin menembakkan sejumlah roket dengan Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) Vilkha atau Olkha.
Menurut Pushilin, otoritas Kiev di bawah komando Presiden Volodymyr Zelensky ingin menghancurkan Donetsk semaksimal mungkin, untuk mengganggu kehidupan rakyat setelah resmi keluar dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Meski demikian, Pushilin mengklaim pasukan milisi Rakyat Donetsk berhasil menggagalkan upaya sabotase referendum oleh Ukraina. Baik drone maupun roket yang diluncurkan berhasil ditembak jatuh di sejumlah wilayah.
"Tentu saja, Kiev berusaha untuk melakukan sebanyak mungkin kerusakan. Itulah sebabnya pasukan kami mengambil langkah-langkah lengkap," ucap Pushilin dikutip dari VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.