Nenek Berumur 70 Tahun Hidup Sebatang Kara di Bandung

Nenek 70 Tahun yang Hidup Sebatang Kara
Sumber :
  • istimewa

 

Kisah Haru di Balik Naturalisasi Kiper FC Dallas Maarten Paes

BANDUNG - Setahun lamanya Ujang (54 tahun) dan Wati (48) mengurus nenek Nani Rohaini (70 tahun) yang hidup sebatang kara. Ujang yang berprofesi sebagai tukang bubur bersama sang istri Wati memenuhi kebutuhan sehari - hari serta merawat Nani yang kakinya lumpuhnya akibat terjatuh. 

Nani yang hidup sebatang kara sejak ditinggalkan suaminya dan juga tak memiliki keturunan ini hanya bisa terbaring di rumah yang nampak kumuh. Beralamat di Kampung Lamajang RT 03/17, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Nani dibantu Wati setiap harinya mulai dari memberikan makan sampai memandikannya. 

Kisah Nyata, Seorang Nenek 70 Tahun Jadi PSK, Pelanggannya Anak SD

Cerita tersebut didapatkan ketika Tim Kesehatan Jabar Quick Response (JQR) mengunjungi rumah Nani. Wina Herwiane tim Kesehatan JQR mengatakan saat tim JQR tiba di rumah Nani kondisinya hanya bisa terbaring akibat kaki bagian kanannya lumpuh sebab terjatuh. 

"Jadi Emak Nani ini kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakan sudah setahun yang lalu, sempat datang ke dokter dan harus di operasi, " ungkap Wina, dalam keterangannya Senin 24 Oktober 2022.

Kisah Nenek Usia 70 Tahun Rela Jadi PSK, Hanya Dibayar Rp4 Ribu

Menurutnya, karena faktor biaya dan tak memiliki BPJS Kesehatan, Nani tak bisa berobat untuk penyembuhan kakinya. Namun kesediaan Wati dan Ujang merawatnya setiap hari, hasil dari jualannya itu, Wati menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli makanan untuk Nani. 

Nenek 70 Tahun yang Hidup Sebatang Kara

Photo :
  • istimewa

JQR berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk di proses pembuatan BPJS Kesehatan untuk Nani. "Kita sudah berkoordinasi dengan pihak desa, Alhamdullilah BPJS untuk emak Nani sudah dibuatkan, selain itu Tim JQR juga, melakukan pendampingan kesehatan ke rumah sakit Al-Ihsan," terangnya. 

Wina menambahkan, lewat JQR pak Gubernur memberikan paket sembako dan uang tunai untuk kebutuhan pengobatan dan keperluan sehari - hari Nani. 

Wati menambahkan, kondisi Nani yang mengkhawatirkan. Dirinya merasa Nani seperti ibunya sendiri. "Saya sangat sedih melihat kondisi emak Nani, ngerasa seperti ibu saya sendiri," ungkap Wati.

Wati mengakui sudah hampir setahun ini mengurus Emak Nani bersama dengan Ujang, suaminya yang kini tak berjualan lagi karena sakit. "Suami kini lagi sakit, jadi enggak bisa dulu berjualan," tutupnya. (bdg)