Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Pada sidang perdana yang digelar di Pengadilan Militer II-08, Jakarta Timur, hari ini, terdakwa Praka Riswandi Manik yang merupakan anggota Paspampres dan dua prajurit TN

kata Fauziyah sang putra tercinta menelpon dirinya untuk meminta menyediakan uang senilai Rp50 juta yang diminta tiga anggota TNI tersebut. Dari komunikasi itu pelaku

Fauziyah mengungkap detik-detik ancaman pembunuhan yang telah dilontarkan tiga anggota TNI usai menculik dan menganiaya putra tercintanya yakni Imam Masykur itu.

kata Hotman Paris ketiga anggota TNI itu didapati telah berencana untuk membunuh usai menganiaya dan meminta sejumlah nominal uang kepada keluarga korban.

Hotman mendesak Pomdam Jaya menyangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Hotman menuturkan permintaan tersebut bukan tanpa alasan usai menelusuri kronologi

Dari kronologi yang didapat pihaknya dari keluarga Imam Masykur, Hotman mendesak Pomdam Jaya menyangkakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Anwar mengaku usai keseluruhan rangkaian autopsi dapat disimpulkan oleh tim medis pihak akan mengumumkan

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Anwar mengaku terdapat sejumlah metode hasil autopsi yang memerlukan waktu dalam mengungkap penyebab kematian

Keluarga telah menerima hasil visum penyebab kematian dari Imam Masykur. Hasil visum dari Rumah Sakit (RS) Karawang menyatakan Imam Masykur tewas akibat penyakit asma

Dalam pertemuan tersebut Putri turut serta merinci kondisi jasad Imam Masykur pascaditemukan tewas usai dianiaya secara membabi buta oleh tiga anggota TNI.

Pengacara kondang Hotman Paris menerima kedatangan keluarga Imam Masykur korban penganiayaan secara membabi buta hingga tewas oleh tiga oknum anggota TNI

Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) mengomentari permintaan kuasa hukum keluarga pemuda Aceh Imam Masykur, Hotman Paris ke Panglima TNI, Laksamana Yu