Mengenal Slow Travel dan apa bedanya dengan Traveling biasa?
- Pixabay
Viva Bandung – Berwisata bukan sekedar tentang mencapai tujuan, tapi juga tentang prosesnya. Konsep “Slow Travel” adalah filosofi perjalanan yang menekankan pengalaman yang kaya, eksplorasi dengan kecepatan yang lebih lambat, dan adaptasi yang lebih dalam dengan budaya lokal. Ini adalah cara Trvaeling yang berbeda, mengutamakan kualitas daripada kuantitas dan lama perjalanan
Mengapa Slow Travel itu penting?
Di era informasi yang serba cepat seperti sekarang ini, banyak orang yang merasa terburu-buru saat melakukan perjalanan atau traveling. Mereka mencoba melihat sebanyak mungkin dalam waktu singkat namun sering kali kehilangan pengalaman yang lebih dalam dan bermakna ketika traveling. Inilah sebabnya mengapa Slow Travel semakin populer.
Apa yang membedakan Slow Travel dengan perjalanan biasa?
1. Tempo lebih lambat
Salah satu ciri utama Slow Travel adalah kecepatannya perjalana yang lebih lambat. Ini berarti menghabiskan lebih banyak waktu di satu tempat dan benar-benar membenamkan diri dalam suasana dan kehidupan sehari-hari. Anda tidak terburu-buru untuk pindah ke tujuan berikutnya.
2. Terlibat dalam Slow Travel lokal
Mendorong interaksi yang lebih mendalam dengan masyarakat lokal. Hal ini mungkin melibatkan berbicara dengan penduduk setempat, mencicipi hidangan lokal atau bahkan berpartisipasi dalam kegiatan budaya tradisional.
3. Eksplorasi mendalam
Daripada hanya mengunjungi Tujuan utama traveling, Slow Traveler akan mencoba menjelajahi aspek-aspek destinasi yang tersembunyi dan kurang dikenal. Mereka dapat menghabiskan waktu di desa-desa kecil, menjelajahi alam liar, atau menemukan warisan budaya yang kurang dikenal.
4. Mengurangi jejak lingkungan
Slow Travel juga dapat berkontribusi dalam melindungi lingkungan. Dengan mengurangi perjalanan jarak jauh yang melibatkan banyak penerbangan, Anda dapat mengurangi jejak karbon dalam perjalanan Anda.