Tanda-tanda Pembunuhan Berencana Dante Anak Tamara, Ini Kata Psikologi Forensik
- Istimewa
Bandung – Tanda-tanda pembunuhan berencana Dante anak Tamara Tyasmara yang dilakukan oleh Yudha Arfand diungkap oleh Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri.
Menurutnya, penempatan CCTV yang tersembunyi tidak dapat mencegah niat pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya.
"Kelemahan itulah yang mungkin berhasil dibaca oleh tersangka pelaku. Dia tidak melihat ada CCTV di lokasi dan berasumsi tidak ada yang mengawasi tindak-tanduknya," kata Reza dikutip dari VIVA Group, Selasa (13/2/2024).
"Tersangka menyimpulkan demikian setelah beberapa kali mempelajari lokasi. Jika benar begitu, inilah pertanda adanya perencanaan dibalik dugaan pembunuhan terhadap Dante," sambungnya.
Menurut Reza, posisi CCTV yang tersembunyi di area kolam renang adalah salah satu penyebab Yuda tega menghabisi nyawa Dante.
"Nah, nasib malang Dante boleh jadi turut disebabkan oleh posisi CCTV yang tersembunyi dan tidak adanya subsistem yang siaga memonitor tangkapan visual CCTV," jelasnya.
Reza menyebut, hal itu terbukti dari adanya rekaman berdurasi 2 jam 1 menit yang menampilkan proses perencanaan pembunuhan yang dilakukan Yudha.
Bahkan, kata Reza, pelaku seakan bebas mengeksekusi Dante dengan sadisnya tanpa takut aksinya diketahui oleh pengunjung kolam renang lain.
"Tewasnya Dante sangat menyedihkan. Peristiwa ini menunjukkan betapa mengandalkan CCTV semata tidak cukup kuat untuk menangkal aksi kejahatan," jelas Reza.
"Terbukti bermenit-menit, dari total rekaman 2 jam 1 menit, Dante ditenggelamkan berulang kali, namun tidak ada respon kegentingan dari pihak kolam renang untuk menolong Dante," pungkasnya.
Diketahui, Dante meninggal dunia setelah ditenggelamkan oleh Yudha saat keduanya berenang di kolam renang Taman Air Tirtamas, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu, 27 Januari 2024 lalu.