Punya Kondisi Kesehatan Ini? Hati-hati Makan Cromboloni, Ini Alasannya

Makanan kekinian, cromboloni.
Sumber :
  • Intipseleb.com

VIVA Bandung Cromboloni, perpaduan croissant dan bomboloni, tengah menjadi primadona di media sosial. Tekstur renyah di luar dan rasa gurih di dalam, dipadukan dengan filling dan topping krim manis, membuat banyak orang tergoda.

Namun, di balik kelezatannya, cromboloni menyimpan risiko bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Cromboloni

Photo :
  • Istimewa

Penderita diabetes harus menghindari cromboloni karena kandungan tepung dan gula yang tinggi.

"Cromboloni ini kan terbuat dari tepung. Pasien diabetes atau dengan gula darah sebaiknya menghindari," kata dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, SpGK, seorang Ahli Gizi, dalam tayangan Hidup Sehat TVONE, Selasa 30 Januari 2024.

Pasien hipertensi juga perlu waspada terhadap kandungan natrium karbonat dalam cromboloni.

Cromboloni goreng yang semakin populer juga tidak disarankan bagi penderita kolesterol tinggi.

"Kolesterol tinggi juga. Ada cromboloni digoreng kan, nah alternatif ya makan yang di-bake aja," ujarnya.

Satu buah cromboloni mengandung sekitar 500 kkal, jauh melebihi kebutuhan kalori harian wanita (2.000 kkal) dan pria (2.500 kkal).

Bahan-bahan seperti tepung, gula, telur, susu full cream, dan mentega menjadi sumber kalori tinggi dalam cromboloni. Susu full cream dan mentega juga mengandung lemak jenuh yang tinggi.

Sebagai alternatif, tepung gluten free dapat digunakan untuk menekan kalori.

Makanan kekinian, crombolini.

Photo :
  • Intipseleb.com

"Kalau pengen yang kreatif, diganti tepung yang gluten free, bisa diganti tepung lainnya. Kalori akan lebih kecil tapi nggak terlalu berbeda, paling bedanya 50 kalori saja," terangnya. 

Meskipun tidak dilarang sepenuhnya, penderita diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi harus membatasi konsumsi cromboloni dan memperhatikan asupan nutrisi harian lainnya.