Resep Nasi Ulam, Menu Sarapan Lezat Khas Betawi

Nasi Ulam Bu Yoyo
Sumber :
  • Instagram/@cipluk

BANDUNG – Nasi ulam adalah nasi khas Betawi yang dicampur dengan rempah pilihan, biasanya dihias dengan daun kemangi, sayuran, dan berbagai bumbu, serta ditemani beberapa macam lauk-pauk. Cita rasa yang khas membuat makanan ini begitu populer dan disukai oleh banyak orang.

Di Jakarta sendiri terdapat 2 jenis nasi ulam. Nasi ulam berkuah (basah) yang berasal dari Jakarta Utara dan Pusat, serta nasi ulam kering (tidak berkuah) yang ditemukan di Jakarta Selatan.

Dilansir dari ensiklopedia Jakarta, nasi ulam aslinya merupakan masakan khas Tangerang, meskipun di tempat asalnya sendiri sudah tak banyak lagi yang mengenali masakan tersebut. Awalnya para pedagang nasi ulam mendorong gerobaknya dari Tangerang menuju Glodok kemudian menjajakannya.

Nasi Ulam Basah

Nasi ulam basah disajikan dengan siraman kuah semur tahu atau tempe, bihun goreng, telur dadar, cumi asin goreng, taburan kacang tanah, dan daun kemangi. Semur yang menjadi pelengkap nasi ulam di daerah perkotaan merupakan pengaruh kuliner Belanda yang kebanyakan dimasak dengan cara direbus.

Perkedel merupakan versi lokal dari frikadeller, gorengan berbahan kentang dan daging asal Belanda, yang sebenarnya juga diadaptasi dari gorengan daging cincang asal Denmark. Sedangkan pengaruh kuliner Tionghoa ada pada bihun goreng dan dendeng manis.

Nasi ulam merupakan perpaduan kuliner dari berbagai budaya. Nasi putih dengan taburan kelapa dan kacang merupakan pengaruh dari India. Sedangkan, keberadaan semur dan perkedel mendapatkan pengaruh dari Belanda. Serta, ada bihun goreng dan dendeng manis yang pengaruhnya datang dari masakan masyarakat Tionghoa.

Nasi Ulam Kering

Nasi ulam kering terdiri atas nasi putih, serundeng kelapa (ulam), mentimun, kemangi, sambal kacang, dan emping goreng. Lauk pendampingnya antara lain semur, empal goreng, dendeng manis, perkedel, tempe goreng, dan pepes bumbu rujak (ikan teri atau ikan kembung).

Meski tanpa siraman kuah semur tetapi rasanya tetap gurih. Masyarakat Betawi menyantap nasi ulam di pagi hari sebagai salah satu menu sarapan. Ulamnya dibuat dalam porsi banyak untuk disimpan sewaktu-waktu, persis seperti serundeng daging biasa. Dahulu nasi ulam selalu hadir dalam acara hajatan di daerah Kampung Melayu, Mester (sekarang Jatinegara), dan sekitarnya.

Sayangnya sekarang agak sulit mencari pedagang nasi ulam. Bisa jadi karena kalah populer dari nasi uduk yang dapat dengan mudah ditemukan di pemukiman-pemukiman pada pagi hari, atau di warung tenda-warung tenda pinggir jalan pada malam hari.

Cara Membuat Nasi Ulam

Pastikan kamu siapkan beberapa bahan berikut:

Bumbu-bumbu:

  • 300 gram nasi hangat
  • 150 gram kelapa parut kasar disangrai
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu halus:

  • 4 siung bawang putih
  • 2 buah cabai merah
  • 50 gram ebi, diseduh, disangrai dan diblender

Cara Membuat:

  • Panaskan minyak. Lalu tumis bumbu halus sampai terhirup aroma harum.
  • Tambahkan kelapa sangrai. Kemudian aduk sampai kelapa kering.
  • Masukkan kedalam nasi hangat. Aduk rata.
  • Jika sudah, nasi ulam siap disantap.

Bahan pelengkap

  • 1 resep bihun goreng
  • 1 resep ayam goreng
  • 1 resep semur kentang tahu
  • 2 buah timun, potong cacah
  • 8 tangkai daun kemangi
  • 3 butir telur, buat dadar rawis, iris
  • 3 sendok makan bawang goreng

(dra)