Pasar Kreatif Kota Bandung Tembus Rp1,2 M dalam Empat Hari

Pasar Kreatif Kota Bandung 2022
Sumber :
  • Dok. Pemkot Bandung

BANDUNG – Omzet Pasar Kreatif Kota Bandung 2022 yang digelar di Trans Studio Mal (TSM) menembus Rp1,2 miliar dalam empat hari penyelenggaraan.

Demikian dikatakan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, saat peninjauan Pasar Kreatif di TSM tersebut, pada Selasa, 5 Juli 2022. 

Menurut Yana, dari hasil dialog dengan para peserta, penjualan di Pasar Kreatif tahun ini menunjukan hasil yang positif. 

"Bagus (penjualannya) karena antara offline juga online seimbang penjualannya. Ini momentum juga," kata Yana dikutip dari laman Pemkot Bandung, Rabu, 6 Juni 2022.

Ia pun berharap, hal tersebut bisa membantu dalam percepatan pertumbuhan ekonomi usai pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan memang terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi pascapandemi covid-19. Karena meskipun tren (Covid-19) naik lagi, semua tingkat kesembuhan tinggi. Ini bisa menjadi pemicu percepatan ekonomi. Daya beli juga kelihatannya bagus," beber Yana. 

Perlu diketahui, selain di TSM, Pasar Kreatif juga bakal digelar di Festival City Link Mal (8-17 Juli), Cihampelas Walk (15-24 Juli), Paris Van Java Mal (22-31 Juli), Kings (29 Juli - 7 Agustus), dan 23 Paskal Mal (5-14 Agustus).

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, target omzet Pasar Kreatif di 6 mal yaitu Rp 6 miliar. 

"Kami menargetkan Rp6 miliar di 6 mal. Di TSM, ada weekend satu kali lagi, semoga bisa mencapai Rp2 miliar," ujarnya. 

Pada tahun sebelumnya 2021, omzet Pasar Kreatif di TSM selama 10 hari mencapai Rp1,1 miliar.

"Ini menunjukan geliat ekonomi di Kota Bandung yang cukup tinggi," tuturnya. 

Elly menjelaskan, pelaku usaha setiap mal yaitu 30 UMKM. Sehingga total UMKM yang terlibat di Pasar Kreatif yaitu 180 UMKM. 

"Di 1 mal itu 30 pelaku usaha, fesyen, kraft dan kuliner, jadi ada 180 pelaku UMKM yang dilibatkan. Terdapat 54 wajah barunya pelaku UMKM yang kemarin waiting list," tuturnya.

Soal konsumen, Elly menyebut, selain warga Bandung, ada juga warga luar Kota Bandung.

"Pembeli juga ada dari luar Bandung. Karena banyak orag luar (Bandung) yang bermain ke sini," katanya.