Pelajar Penarik Gerobak Rongsokan Ditinggal Kabur Ibu Sejak Bayi
- Pixabay
Usai makan Nikey bersama ayahnya diajak berbelanja kebutuhan bahan pokok. Ayah Nikey pun kaget. “Paling banyak dulu itu belanja paling Rp50 ribu, sekarang sampai jutaan,” kata Sutandi.
Karena terbiasa hidup mandiri Nikey sudah bisa masak sendiri di rumah. Uniknya rice cooker hingga alat penggorengan yang digunakan semuanya berasal dari rongsokan yang ia dapat. Dedi menilai sosok Nikey yang murah senyum, ramah dan mandiri ditambah badannya yang kekar cocok menjadi Anggota TNI. Ia pun bertekad akan membantu dan melatih Nikey jika kelak akan melanjutkan pendidikan menjadi seorang anggota TNI.
“Badan kamu cocok jadi anggota TNI, nanti saya latih kamu. Kamu harus terus olahraga, tarik gerobak juga bagian dari olahraga. Nanti saya latih kamu supaya jadi Anggota TNI,” ujar Dedi.
Tak sampai di situ, Kang Dedi kemudian menuju ke rumah Nikey. Di sana ia mendapati rumah Nikey sangat berantakan dan banyak sampah. “Rumah ini saya akan bantu perbaiki, asal syaratnya semua sampah dan barang yang berantakan harus dibereskan,” kata Dedi.
Keesokan harinya Dedi menemui Nikey di sekolahnya di SMAN 1 Cibatu. Rupanya di sekolah Nikey terkenal sebagai anak yang baik sehingga banyak teman-temannya yang saling membantu meski sekadar memberikan makanan. Di sekolah Kang Dedi pun meminta izin pada para guru agar Nikey bisa ikut dengannya ke Bali. Ia ingin mengajak Nikey liburan sekaligus mendampinginnya untuk kunjungan kerja selama di Bali.
Hari berlalu Nikey pun berangkat bersama Kang Dedi Mulyadi ke Bali. Di sana ia akan bersama untuk menjalani sejumlah kegiatan. Di sisi lain rumah Nikey yang telah rapi dan bebas sampah mulai diperbaiki agar lebih layak huni. “Nikey ini anak yang hebat. Ia mau mengabdikan diri pada ayahnya. Ia kehilangan kasih sayang tapi tidak pernah kehilangan semangat bersekolah. Ini patut dicontoh,” ujarnya. (bdg)