Sinopsis Film Walking Dead Tomate, Cerita Horor dari Tanah Toraja

Sinopsis film Walking Dead Tomate
Sumber :
  • 21cineplex.com

Bandung – Film Walking Dead Tomate adalah film Indonesia yang menceritakan kisah nyata dari Tanah Toraja, Sulawesi Utara.

Film Walking Dead Tomate dijadwalkan akan rilis pada 16 April 2020. 

Tak hanya itu, film Walking Dead Tomate menampilkan nuansa kental budaya Toraja yang menghormati arwah leluhur.

Berikut sinopsis film Walking Dead Tomate yang akan rilis pada 16 April 2022.

Cerita ini bermula saat Tenri dan Rudi yang dari Makassar harus melakukan liputan di Desa Panggala di Toraja. 

Di sana, Rudi menemukan sebuah kalung yang ternyata milik orang yang telah meninggal. Karena adanya tuntunan ekonomi dalam keluarganya, Rudi pun mengambil kalung tersebut. 

Setelah itu, Carla, bos Tenri mengalami hal aneh dan menyeramkan. Rudi pun berusaha untuk mengembalikan kalung tersebut, namun kalung tersebut tidak bisa dipisahkan dengannya. Bahkan badan Rudi pun menjadi melepuh. 

Film yang mulai digarap pada Desember 2017 ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat Toraja yang masih melestarikan budayanya, seperti menghormati arwah leluhur yang telah meninggal serta harus saling menghargai selama hidup di dunia. 

Walking Dead Tomate juga menceritakan soal fenomena pencurian barang milik orang yang telah meninggal yang masih sering terjadi. 

Selain itu, para pemain dari film ini didominasi oleh putra-putri asli Toraja. Berikut adalah daftarnya, yang dilansir dari laman IMDb.

- Iqbal Perdana

- Yulinar Arief

- Aga dirgantara

- Debby Astuti 

- Fifit Yani

- Dona Maliwa

- Agustina Palamba 

- Zulkifli Ghani

- Etal

- M. Amas

- Frans Pongsamma 

- Salsabila Yusran 

Film bergenre horor ini, disutradarai oleh Eka Katili di bawah naungan rumah produksi Cinekadi Pictures yang bekerja sama dengan Max Anderson. 

Film Walking Dead Tomate bukanlah film horor pertama yang digarap oleh Eka Katili. 

Sebelumnya ia juga telah menyutradarai beberapa film seperti Psikopat (2017), Cipali 182 (2016) Menara Stasiun Cawang (2015), Malam suro di Rumah Darmo (2014) dan Taman Langsat Mayestik (2014). (FJR)