Sejarah Hari Buku Nasional, Pentingnya Menghargai Kekuatan Literasi Indonesia

Ilustrasi Sejarah Hari Buku Nasional
Sumber :
  • VIVA Group

Viva Bandung – Setiap tahunnya, pada tanggal 17 Mei kemarin, Indonesia merayakan Hari Buku Nasional. Hari ini merupakan momen yang penting untuk memperingati pentingnya buku dan literasi dalam masyarakat kita.

Ratusan Ribu Pelajar Jakarta Terima KJP, Ini Cara Cek Status Penerimanya

Hari Buku Nasional bukan hanya menjadi kesempatan untuk mengapresiasi karya-karya sastra, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca dan menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat.

Sejarah Hari Buku Nasional

Rahasia Cepat Dapat Duit Rp350.000 dari Aplikasi Cashzine, Yuk Coba!

Sejarah Hari Buku Nasional berawal pada tahun 1928, ketika Kongres Pemuda II di Yogyakarta diadakan. Dalam kongres tersebut, para pemuda Indonesia menyadari pentingnya pendidikan dan kebangkitan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Salah satu resolusi yang diambil adalah untuk menggelar perayaan Hari Buku Nasional setiap tahun sebagai bagian dari usaha memajukan literasi di Indonesia. Namun, Hari Buku Nasional baru secara resmi ditetapkan pada tahun 2002 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002.

Eko Cahyono, Pemberantas Buta Huruf bagi Anak Putus Sekolah

Keputusan tersebut menjadikan tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional untuk menghormati lahirnya pengarang besar Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini. Kartini adalah seorang tokoh emansipasi perempuan yang sangat peduli terhadap pendidikan dan membaca. Ia menjadi simbol kesadaran literasi di Indonesia dan inspirasi bagi generasi muda.

Tujuan Hari Buku Nasional

Hari Buku Nasional memiliki tujuan utama untuk meningkatkan minat baca dan menghargai kekuatan literasi di Indonesia. Peringatan ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pameran buku, bazaar buku, seminar, diskusi, lomba menulis, dan berbagai kegiatan lainnya yang mempromosikan pentingnya buku dalam kehidupan sehari-hari.

Peringatan Hari Buku Nasional juga menjadi kesempatan bagi penerbit, penulis, dan komunitas buku untuk memperkenalkan karya-karya terbaru mereka kepada masyarakat. Selain itu, peringatan ini juga menjadi ajang untuk mendorong masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, untuk membaca dan mengembangkan minat literasi sejak dini.

Buku-buku yang dipamerkan dan dipromosikan selama peringatan ini meliputi berbagai genre, mulai dari sastra, ilmu pengetahuan, sejarah, biografi, hingga buku anak-anak.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi dan internet telah mengubah cara kita mengakses dan membaca buku. Buku elektronik (e-book) dan platform digital telah menjadi alternatif populer bagi para pembaca.

Namun, peringatan Hari Buku Nasional tetap mempertahankan pentingnya buku cetak dan mengapresiasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti keindahan kata-kata, sentuhan fisik, dan pengalaman membaca yang mendalam.