Soal Isu Kandungan Bromat pada Air Minum Dalam Kemasan, Begini Tanggapan Richard Lee

Ilustrasi air kemasan
Sumber :

VIVA Bandung Dokter Richard Lee mengungkapkan bahwa data mengenai kandungan Bromat dalam air minum dalam kemasan (AMDK), yang diungkapkan oleh influencer Gerald Vincent, adalah benar. 

Terungkap! Rencana Richard Lee Usai Mantap Pelajari Islam, Ajak Keluarga Masuk Islam?

Dia mengakui bahwa dia juga pernah melihat data yang serupa dengan yang dipaparkan oleh Gerald.

dr Richard Lee

Photo :
  • VIVA.co.id
Bahaya Bromat Mengintai di Air Minum, Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi

"Data dari Gerald Vincent itu datanya juga bener. Saya pernah lihat data tersebut, datanya nggak salah," kata Richard dalam sebuah unggahan video di akun TikTok pribadinya @drrichardlee, dikutip Sabtu 2 Maret 2024. 

Dia menduga bahwa Gerald mungkin mendapatkan bocoran data dari hasil uji laboratorium mengenai kandungan Bromat dalam AMDK di Indonesia. 

Resmi Jadi Komisaris Baru di NewLab+, dr Richard Lee Siapkan THR Puluhan Juta untuk Masyarakat

Richard menegaskan bahwa pengetahuan mengenai Bromat dan data yang dimiliki oleh Gerald Vincent adalah tepat.

Namun, dia juga menekankan bahwa tidak semua AMDK memiliki kandungan Bromat yang tinggi. 

Sebagai seorang dokter yang juga seorang influencer, Richard mengatakan bahwa tinggi atau rendahnya kandungan Bromat tergantung pada sumber air baku yang digunakan dalam AMDK tersebut.

"Jadi memang itu tempatnya random dan ada beberapa tempat yang Bromatnya memang tinggi, jadi data itu real," katanya. 

Richard juga tidak mengabaikan fakta bahwa kandungan Bromat dalam AMDK dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi melebihi batas yang diizinkan karena sifatnya yang karsinogenik. Dia bahkan menyebutkan bahwa kandungan Bromat lebih berbahaya daripada Bisphenol A (BPA).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa standar air mineral yang baik seharusnya tidak memiliki rasa, apalagi rasa manis. Dia menyindir bahwa air mineral berbeda dengan air teh yang memang ditambahkan perasa manis.

Richard menjelaskan bahwa jika air terasa manis, itu berarti kandungan mineral di dalamnya terlalu tinggi. 

Namun, ada juga batasan kandungan mineral dalam AMDK sehingga seharusnya tidak memiliki rasa. 

"Jadi kalau memang manis berarti mineral ketinggian dan bisa berbahaya bagi tubuh kita," katanya.

Sebelumnya, Gerald Vincent telah mengungkapkan bahwa beberapa produk AMDK memiliki kandungan Bromat yang melebihi batas aman. Melalui akun TikTok-nya, @geraldvincentt, dia memaparkan hasil uji laboratorium mengenai kandungan Bromat dalam beberapa produk AMDK.

Hasilnya, salah satu produk mengandung Bromat sebanyak 58,8 mikrogram per liter. Unggahan Gerald tersebut kemudian menjadi viral dan memberikan pembelajaran bagi masyarakat mengenai bahaya kandungan Bromat dalam AMDK.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi Bromat dalam jumlah besar dapat mengalami gejala gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Orang yang mengonsumsi Bromat dalam konsentrasi tinggi juga dapat mengalami efek buruk pada ginjal, sistem saraf, dan pendengaran. Namun, orang-orang ini terpapar pada tingkat Bromat yang jauh melebihi standar air minum yang diizinkan.

Ilustrasi minum

Photo :
  • U-Report

Paparan Bromat dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan efek buruk pada ginjal pada hewan percobaan. Paparan Bromat dalam tingkat yang tinggi dan dalam jangka panjang juga diketahui menyebabkan kanker pada tikus.

Keberadaan kandungan Bromat yang melebihi batas dalam AMDK juga telah ditemukan di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, China, dan Saudi Arabia.