Alasan Nabi Muhammad SAW Lakukan Salat Tarawih Berjamaah Hanya Tiga Kali Selama Ramadhan
- Viva.co.id
Akibatnya, sholat malam di bulan Ramadhan dilakukan sendiri-sendiri selama sisa hidup Rasulullah dan pada masa pemerintahan Abu Bakar dan awal pemerintahan Umar bin Khattab.
Baru pada tahun ke-4 Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan sholat tersebut sholat berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau memilih Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dari sebagai imamnya.
Khalifah Umar lalu berkata, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini (tarawih)” Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang shalat tarawih dan apa yang diperbuat Umar RA.
Imam Abu Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau bukan seorang pembuat bid’ah."
Umar pasti mengambil keputusan berdasarkan bukti dari ajaran Rasulullah. Banyaknya sahabat yang hadir, baik dari Muhajirin maupun Anshar, tidak ada yang menolak hal itu. Sebaliknya, mereka semua setuju.
Pada zaman Rasulullah, sholat Tarawih dilakukan dalam delapan rakaat agar tidak memberatkan umat. Namun, pada masa Umar, jumlah rakaatnya ditambah menjadi 20 rakaat karena Umar percaya umat Islam pada saat itu mampu melaksanakan sholat sebanyak itu tanpa kesulitan.