Tips Sehat Puasa Bagi Penderita Diabetes, Ampuh Turunkan Kadar Gula

Penderita Diabetes
Sumber :
  • viva.co.id

Bandung – Selain menahan diri dari makan dan minum selama Bulan Suci Ramadan, ada jenis puasa yang disarankan bagi pasien yang menderita diabetes.Puasa 

Kolesterol Tinggi? Ini 9 Kebiasaan Pagi yang Bisa Membantu Menurunkannya dalam Sebulan

Puasa telah terbukti dapat meningkatkan respons insulin dan mengurangi tingkat glukosa dalam tubuh. 

Hal dikarenakan ketika berpuasa, konsumsi makanan akan berkurang, sehingga tingkat glukosa darah juga akan menurun.

Anda Berkesempatan Dapat Bantuan PKH, Begini Cara Daftar dan Klaimnya

Banyak orang yang ingin menurunkan berat badan seringkali memilih untuk menerapkan pola makan intermittent fasting. Rupanya, berpuasa seperti ini juga sangat berguna bagi penderita diabetes.

Penderita Diabetes

Photo :
  • viva.co.id
Suami di Cianjur Nikah Sesama Jenis, Identitas Terbongkar Usai 12 Hari Menikah

Mengutip dari saluran YouTube Dokter Ahli, dr. Gammarida Magfirah mengungkapkan bahwa dari segi kesehatan, ada jenis puasa yang disarankan untuk pasien diabetes, yaitu puasa intermiten atau yang dikenal juga dengan sebutan IF.

Sebagai pengetahuan tambahan, intermittent fasting adalah metode puasa yang mengatur pola makan secara teratur, atau sering disebut sebagai waktu makan. 

Meskipun demikian, Anda tetap dapat minum air putih atau minuman non-gula.

Contohnya ada yang menggunakan metode jendela makan 12:12, yang artinya mereka makan selama 12 jam dan berpuasa selama 12 jam, atau metode jendela makan 16:8, dimana mereka berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam.

Bahkan ada juga yang mengikuti pola 24 jam berpuasa dan makan di hari berikutnya.

Meskipun begitu, sebelum memulai pola makan intermittent fasting, orang yang menderita diabetes disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.

Orang yang mengidap diabetes sebaiknya tidak terlalu lama dalam menerapkan batasan waktu makan saat melakukan puasa intermiten, karena hal tersebut juga dapat berdampak pada tingkat gula darah dalam tubuh.

Jika tidak diawasi, kadar gula yang biasanya tinggi dapat turun tajam, menyebabkan tubuh mengalami kekurangan gula yang akut dan mengakibatkan pingsan, kelemahan, gemetar, bahkan black out.