Benarkah Tidur saat Puasa Bisa Mendapat Pahala? Simak Penjelasan Ulama

Ilustrasi Pola Tidur Sehat
Sumber :
  • VIVA Group

VIVA Bandung Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi umat Muslim. Di bulan Ramadhan, umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Smartwatch Redmi Watch 5 Lite Hadirkan Kemudahan Komunikasi dan Pelacakan Kesehatan

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah tidur saat puasa termasuk ibadah?

Tidur merupakan kebutuhan alami manusia. Rasulullah SAW pun menganjurkan umatnya untuk memperhatikan kualitas dan kuantitas tidur

Jaminan Kualitas OPPO A78 Melalui Pengujian Komprehensif Terstandar

Ilustrasi wanita tidur

Photo :
  • Pixabay

Dalam konteks puasa, tidur memiliki beberapa implikasi menarik. 

Jurus Ampuh Tingkatkan Imunitas di Tengah Cuaca Ekstrem, 7 Makanan Penangkal Penyakit Musim Hujan

Pertama, tidur saat puasa dapat menjadi strategi untuk mengisi waktu dan meminimalisir rasa lapar serta haus. Dengan tidur, seseorang mengalihkan perhatiannya dari rasa lapar dan haus. 

Hal ini dapat membantu menjaga diri dari godaan untuk membatalkan puasa, sehingga tidur dapat dianggap sebagai ibadah.

Kedua, tidur yang cukup berperan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Puasa dapat menempatkan tekanan ekstra pada tubuh, dan tidur yang cukup membantu memulihkan energi untuk menjalani ibadah. 

Dalam Islam, menjaga kesehatan tubuh dianjurkan, sehingga tidur yang cukup selama puasa dapat dipandang sebagai bentuk ibadah.

Namun, ada pula pandangan berbeda. Beberapa ulama berpendapat bahwa tidur saat puasa dapat dianggap sebagai pemborosan waktu. Mereka menekankan pentingnya memanfaatkan bulan Ramadhan untuk melakukan lebih banyak ibadah seperti shalat, membaca Al Quran, dzikir, dan berbuat kebajikan. 

Dalam konteks ini, tidur berlebihan dianggap sebagai penghamburan waktu yang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif secara spiritual.

Pada akhirnya, apakah tidur saat puasa dianggap ibadah atau tidak tergantung pada niat dan konteks individu. 

Ilustrasi Pola Tidur Sehat

Photo :
  • VIVA Group

Jika tidur dilakukan untuk menjaga kesehatan, menjauhkan diri dari godaan untuk membatalkan puasa, atau memperbarui energi demi beribadah lebih baik, maka dapat dianggap sebagai ibadah.

Namun, jika tidur hanya sebagai pemborosan waktu tanpa memperhatikan kualitas ibadah, maka mungkin tidak dapat dianggap sebagai bentuk ibadah yang bermanfaat secara spiritual. 

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan niat dan tujuan di balik setiap tindakan mereka.