Anemia Sering Dianggap Remeh, Ibu Hamil Wajib Waspada! Ini Risikonya
- Pixabay
Program ini, yang diatur dalam Pepres nomor 2 Tahun 2022, melibatkan bidan sebagai koordinator dan tim pendamping keluarga yang bertugas mengawal calon pengantin.
“Calon pengantin selama tiga bulan dilakukan observasi, deteksi, skrining yang mana yang layak hamil dilanjutkan dengan antenatal care yang terintegrasi. Yang tidak layak hamil tentu kita ada upaya-upaya menunda kehamilannya sehingga masalah kesehatan reproduksinya teratasi. Saat ini, program ini sudah kita jalankan, ada 200 tim pendamping keluarga tersebar di seluruh Indonesia, bidan sebagai koordinator dibantu oleh kader KB dan kader kesehatan,” kata dia.
Antenatal care dilakukan oleh bidan dengan melakukan skrining kondisi kesehatan ibu hamil sebanyak enam kali. Proses skrining ini mencakup deteksi HIV, sipilis, dan aspek lainnya.
“Dengan skema antenatal care 6 kali di awal. Bidan juga akan rajin berkolaborasi terkait skrining deteksi triple HIV, sipilis dan sebagainya, termasuk mengawal kembali pemeriksaan hemoglobin. Hemoglobin pada trimester 1, kemudian kita memastikan di trimester ketiga. Seperti kita tau, ketika pemeriksaan Hb di trimester kedua merupakan terkait dengan anemia,” ujar dia.