Film Interstellar Bawa Teori Einstein ke Layar Lebar?

Bandung, VIVA – Christopher Nolan menghadirkan pelajaran fisika yang mendebarkan lewat film Interstellar. Dirilis tahun 2014 film ini menjadikan teori relativitas Einstein sebagai landasan cerita yang memikat.

 

Interstellar mengeksplorasi bagaimana waktu berjalan berbeda tergantung kecepatan dan gravitasi. Ini terlihat jelas saat kru Endurance mengunjungi planet Miller. Satu jam di sana setara dengan tujuh tahun di Bumi akibat medan gravitasi yang ekstrem.

 

"Waktu bisa menjadi sumber daya yang berharga atau musuh yang kejam" demikian refleksi Dr. Brand tentang relativitas waktu. Konsep ini menjadi kunci konflik emosional dalam film.

 

 

 

Kip Thorne fisikawan pemenang Nobel menjadi konsultan untuk memastikan akurasi sains dalam film. Berkatnya Interstellar berhasil menjelaskan teori rumit dengan cara yang mudah dipahami dan menghibur.

 

Film ini juga mengeksplorasi paradoks yang muncul dari perjalanan waktu. Bagaimana masa lalu bisa mempengaruhi masa depan dan sebaliknya menjadi teka-teki menarik sepanjang cerita. Film ini mengubah rumus-rumus fisika menjadi petualangan visual yang memukau.

 

Meski ada kritik tentang kerumitan konsepnya Interstellar tetap meraih pujian luas. Oscar untuk Efek Visual Terbaik menjadi bukti keberhasilannya memvisualisasikan teori ilmiah dengan indah.

 

Lewat Interstellar penonton diajak melihat alam semesta dengan kacamata Einstein. Film ini membuktikan bahwa fisika teoretis bisa menjadi bahan baku cerita yang menghibur sekaligus mendidik.