Benarkah Konsumsi Tomat Bisa Cegah Kanker Prostat?
- Pixabay
BANDUNG – Kanker prostat menjadi salah satu jenis penyakit yang mengintai kaum pria yang kerap memicu komplikasi fatal hingga kematian. Tak heran, berbagai cara dilakukan untuk dapat mencegah terjadinya kanker prostat, termasuk dengan mengonsumsi makanan tertentu.
Tomat merupakan jenis buah yang sering diolah, baik itu untuk jus mau pun berbagai sajian makanan. Tomat dinilai dapat memperkaya cita rasa makanan menjadi lebih gurih sehingga cenderung dipilih untuk mengolah ragam sajian nusantara. Selain untuk cita rasa, buah bulat berwarna merah ini dianggap mampu mencegah banyak penyakit, termasuk kanker prostat. Apa kata dokter?
"Apakah tomat bisa (cegah kanker prostat?). Tomat suatu idola juga karena ada penelitian kecil di Italia ternyata insiden kanker prostat kecil di situ. Ditelusuri, mereka sering makan tomat yang fresh, dari sini tercetuslah (opini tomat mencegah kanker prostat)," ujar Dokter Spesialis Urologi RSU Bunda, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), Ph.D, FICRS, beberapa waktu lalu.
Di Indonesia, Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa kanker prostat adalah kanker kelima yang paling umum terjadi pada pria di Indonesia, dengan jumlah kasus baru sebanyak 13.563 pada tahun 2020 sebagaimana juga dilansir dari data International Agency for Research on Cancer dari World Health Organization. Salah satu pemicu utama kanker prostat sendiri memang berasal dari gaya hidup sehingga asupan tinggi buah dan sayur dapat mencegahnya, tak hanya berasal dari tomat.
"Buah lain mungkin saja (bisa mencegah) karena mengandung antioksidan. Usulan Kemenkes dengan istilah CERDIK sudah bagus. Yang sering diabaikan itu olahraga, diet sehat juga, karena 50 persen porsi makan harusnya sayur dan buah, sisanya karbihdirat," terangnya
Selain itu, kebiasaan lain yang kerap diabaikan yang sebenarnya dapat mencegah kanker prostat adalah manajemen stres. Akan tetapi, belum ada penyebab pasti dari pencetus kanker prostat sendiri sehingga perlu deteksi dini.
"Kembali lagi, belum tahu secara pasti maka usahakan kebiasaan medical check up. Pada stadium awal di kanker prostat ditemukan pada pasien yang medical check up lengkap. Ada pemeriksaan PSA," tuturnya.
Senada, Dokter Spesialis Urologi RSU Bunda Jakarta Dr. Sigit Sholichin, Sp.U, FICRS, mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi adalah bagaimana kualitas hidup tetap baik dalam usia yang semakin tua. Gangguan prostat merupakan salah satu gangguan terbanyak di bidang urologi yang terjadi pada pria dalam fase ini.
"Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan penanganan kanker prostat. Secara umum, semakin dini penanganan kanker dilakukan, maka akan semakin tinggi pula angka keberhasilannya. Dari deteksi dini, sebagian kecil ditemukan sebagai kanker prostat, selebihnya adalah gangguan prostat yang bersifat jinak,” jelasnya.
Tes ini dapat dilakukan untuk mengukur tingkat antigen spesifik prostat (PSA) dalam darah Anda. PSA adalah protein yang dibuat hanya oleh kelenjar prostat. Beberapa di antaranya bocor ke dalam darah Anda, tetapi seberapa banyak tergantung pada usia Anda dan kesehatan prostat Anda.(dra)