Bahaya Makan Ice Cream Berlebihan Ternyata Dapat Sebabkan Demensia

Ice Cream
Sumber :
  • Viva Group

Viva Bandung – Makanan olahan  mengandung minyak, lemak, gula, pati, dan  protein yang dapat menyebabkan demensia berkembang lebih cepat.

Zara Anak Ridwan Kamil Pamer Makanan Pro Israel, Bikin Netizen Jantungan

Menurut Fox News, orang mempunyai tingkat demensia yang lebih tinggi jika lebih dari 20% asupan kalori harian mereka berasal dari  makanan olahan. Selain bahan-bahan yang disebutkan di atas, makanan olahan juga  mengandung pewarna, perasa, pengemulsi dan bahan tambahan lainnya. Contoh makanan tersebut antara lain junk food (hot dog, burger, donat, keripik, dll), es krim, minuman ringan, dan permen.

 Demensia mengacu pada penurunan fungsi kognitif, termasuk pemrosesan informasi atau pengambilan keputusan.  Dalam sebuah penelitian tercatat bahwa orang yang mengonsumsi makanan olahan mengalami penurunan fungsi kognitif otak hingga 28% dan fungsi eksekutifnya 25% lebih cepat dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit makanan enak. Penelitian ini diikuti lebih dari 10.000 orang Brasil selama 10 tahun, dengan rata-rata usia  peserta adalah 51 tahun.

Pamer Makanan Pro Israel, Anak Ridwan Kamil Kena Ulti Netizen

Tes kognitif meliputi ingatan kata langsung, pengenalan kata, dan kefasihan verbal. Tes dilakukan di awal dan akhir penelitian, di mana peserta harus menjawab pertanyaan tentang pola makan mereka.

 “Di Brazil, makanan olahan menyumbang 25 hingga 30 persen dari total kalori yang dikonsumsi. Kami punya McDonald's, Burger King dan kami makan banyak coklat dan roti. “Sayangnya, hal ini tidak jauh berbeda dengan banyak negara Barat lainnya,” kata salah satu peneliti, Dr. Claudia Suetomo, asisten profesor di departemen geriatri di Fakultas Kedokteran Universitas Sao Paulo Medical School.

Catat Mom, Begini Cara Masak Ketupat Hemat Gas Cukup 30 Menit

 Penulis lain, Natalia Goncalves dari Departemen Patologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sao Paulo, mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 20% kalori hariannya dari makanan mengalami penurunan kognisi keseluruhan sebesar 28% dan 25% lebih cepat. penurunan kemampuan eksekutif mereka. fungsi. Diketahui bahwa makanan olahan meningkatkan risiko obesitas, masalah jantung dan peredaran darah, diabetes, kanker, dan umur yang lebih pendek.

 Untuk menghindari risiko kesehatan, para ahli menyarankan untuk menyeimbangkan konsumsi makanan olahan dengan makanan padat nutrisi, termasuk biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Menurut Suetomo, salah satu cara untuk menjamin kualitas gizi adalah dengan menyiapkan makanan dari awal, yakni memasaknya sendiri. Makanan yang dimasak di rumah dapat melindungi jantung dan  otak dari demensia atau penyakit Alzheimer dibandingkan dengan makanan olahan.