Terungkap Penyebab Bayi Selalu Rewel Saat Digendong Ibu Baru

Ilustrasi Bayi di Gendong Ibu
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Banyak ibu baru merasa kesulitan saat menggendong bayinya. Tak jarang, bayi justru menangis ketika digendong.

Persiapan Mental Hadapi Peran Baru Orang Tua Usai Melahirkan

Ternyata, ada rahasia di balik kondisi tersebut.

Zahra Khairunnisa, CHt, seorang Certified Babywearing Consultant and Educator sekaligus Certified Lactation Counselor mengungkapkan bahwa kondisi mental ibu sangat mempengaruhi ketenangan bayi saat digendong.

Gen Z Makin Sulit Cari Kerja, Apa Penyebabnya?

"Kunci utamanya adalah ibu tenang, baru bayi ikut tenang. Bukan sebaliknya, bayi ditenangin baru kita jadi tenang. Bayi itu peka banget sama perasaan penggendongnya," jelas Zahra Khairunnisa dalam podcast youtube Nikita Willy Official.

Menurut Zahra Khairunnisa, ada beberapa teknik dasar yang perlu diperhatikan saat menggendong bayi baru lahir.

22 Pesan Penuh Cinta untuk Hari Ibu dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Yang terpenting adalah memastikan area belakang telinga, leher, dan bahu tersupport dengan baik. Selain itu, area bokong sampai belakang lutut juga harus mendapat dukungan yang tepat.

 

Ilustrasi Bayi di Gendong Ibu

Photo :
  • Pinterest

 

Menariknya, Zahra Khairunnisa membantah anggapan bahwa bayi yang sering digendong akan manja. Ia menjelaskan bahwa bayi manusia adalah makhluk yang paling tidak mandiri dibandingkan bayi hewan lainnya.

"Bayi manusia sebenarnya tumbuhnya belum selesai di dalam rahim. Ketika lahir, mereka butuh 'rahim kedua' di luar. Gendongan memberikan lingkungan yang mirip rahim, hangat dan membuat bayi merasa terpeluk," papar Zahra Khairunnisa.

Untuk pemilihan alat gendongan, Zahra Khairunnisa merekomendasikan stretchy wrap untuk bayi baru lahir karena memberikan pelukan yang nyaman dan minim pegal.

Sedangkan untuk jangka panjang, ia menyarankan SSC (Soft Structure Carrier) yang praktis digunakan hingga usia todler.

Terkait posisi kaki bayi saat digendong, Zahra Khairunnisa menekankan pentingnya posisi "M shape".

"Di negara yang culture-nya kaki bayi dibedong ketat, ternyata banyak yang mengalami hip dysplasia. Sebaliknya, di negara-negara yang menerapkan baby wearing dengan posisi M shape, kasusnya jauh lebih rendah," jelas Zahra Khairunnisa.

Satu hal yang perlu diingat, menggendong bayi bukanlah sekadar pilihan melainkan kebutuhan. "Menggendong itu sama pentingnya seperti menyusui. Ini adalah cara bayi bisa hidup dengan lebih nyaman dan bahagia," tegas Zahra Khairunnisa.****