Perang 'Good Cop vs Bad Cop' di Institusi Polri

Oegroseno
Sumber :
  • ANTARA

BANDUNG – Berbagai masalah yang terjadi di institusi Polri kembali menjadi sorotan. Seperti dari Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno. Ia menyebut jika adanya perang antar polisi di internal Polri. Perang tersebut terjadi antara polisi baik (good cop) vs polisi tidak baik (bad cop).

Daftar Polisi Bintara 2024 Sekarang Juga, Ini Syarat dan Cara Daftarnya: Dijamin Lulus!

Hal tersebut diungkapkan Komjen Oegro di akun YouTube milik eks Ketua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dalam acara Abraham Samad Speak Up pada Jumat, 25 November 2022.

Diketahui, saat ini Polri tengah dilanda badai yang menerjang begitu hebat. Di mana tiga perwira tinggi Polri berpangkat bintang tengah terseret dalam beberapa kasus yang menjadi bahan perbincangan hangat bagi masyarakat. Tak hanya itu, kepercayaan masyarakat pun semakin merosot terhadap institusi Polri saat ini.

Hati-hati Penipuan! Ini Cara Daftar Polisi Bintara 2024 yang Benar: Jangan Asal-asalan

Kasus pertama, yaitu pembunuhan berencana Brigadir Yosua yang dilakukan oleh eks Kadiv Propam Mabes Polri, Ferdy Sambo. Kedua, dugaan kasus peredaran narkotika jenis sabu yang menjerat eks Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa.

Ketiga, yaitu kasus yang baru - baru ini heboh lantaran seorang pensiunan polisi berpangkat Aiptu bernama Ismail Bolong yang membuat video berisi pernyataan bahwa dirinya mengaku telah bermain dalam tambang ilegal.

Cara Daftar Online POLRI 2024, Hati-hati Penipuan Jangan Asal Isi Data

Dalam video tersebut, Ismail Bolong mengatakan Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto diduga menerima hasil uang tambang ilegal yang berada di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Menanggapi hal tersebut, Komjen Oegroseno mengatakan ini bukan merupakan perang bintang. Menurutnya, perang bintang yang sesungguhnya itu merupakan sebuah kelompok yang mempunyai satu visi dan misi. 

"Ya kalau perang bintang, biasanya saya artikan gini. Kalau perang bintang itu biasanya antara kelompok bintang yang punya visi misi, misalnya dalam kaitan suksesi Kapolri lah. Kalau ini yang saya lihat suksesi sendiri - sendiri lah, seperti berkaitan dengan kehidupan di dunia saja, biasa," kata Oegroseno.

"Jadi menurut saya, perang yang ada ini perang antara polisi yang tidak baik (bad cop) dengan polisi yang baik (good cop). Good cop-nya masih lebih banyak di Republik ini," sambungnya

Oegroseno tidak setuju dengan yang disebut - sebut sebagai perang bintang yang terjadi institusi Polri sekarang ini. Dia menambahkan, polisi yang tidak baik (bad cop) itu tidak cocok disebut bintang. 

"Jadi ini masih lebih banyak polisi baiknya daripada polisi tidak baik. Kan sekarang misalnya, kalau polisi baik itu, menggendong nenek - nenek di gunung merapi, itu kan dikatakan sebagai polisi baik, namun tidak di-publish saja," kata dia.

Komjen Oegro juga menyayangkan peristiwa yang terjadi di tubuh Polri yang menyebabkan kepercayaan masyarakat turun drastis.