Keterlaluan, Mahasiswi Lagi Magang Digerepe-gerepe Oknum Perawat

Ilustrasi Pemerkosaan
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Seorang mahasiswi Kedokteran berinisial T yang sedang magang di rumah sakit, mengaku menjadi korban pelecehan seksual di RSUD Raden Mattaher Jambi. Kasus tersebut langsung viral setelah pihak keluarga melapor ke pihak kepolisian. 

Bukan Bullying, Dokter PPDS Anestesi Undip Bunuh Diri Diduga Karena Hal Ini

Melansir VIVA, pelecehan tersebut diduga terjadi di ruang operasi RSUD Raden Mattaher, Jambi, dilakukan oleh oknum perawat yang diketahui inisial BP, 49 tahun. Pelaku memaksa menyetubuhi korban di ruang operasi.

Korban yang tidak tahan atas perbuatan pelaku langsung melapor kepada orang tuanya dan pihak keluarga korban yang mengetahui itu langsung melapor ke Polresta Jambi. 

Buntut Buat Konten Pornografi Ponakan, Pria di Gresik Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ayah korban membenarkan anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang oknum perawat. Peristiwa itu terjadi saat anaknya yang tengah magang, ingin mengambil data riset didekat ruang operasi. Namun secara mendadak, pelaku mendorong korban ke ruang operasi yang saat itu sedang kosong. 

"Dari keterangan anak saya, pelaku menyentuh beberapa bagian tubuh anak saya hingga mencium pipi anak saya," kata ayah korban di Jambi, 30 November 2022.

Tak Diberi Ongkos Tambahan, Sopir Ambulans RSUD Sintang Turunkan Jenazah Bayi di SPBU

Ayah korban menyebutkan kejadian tersebut terjadi pada Senin, 31 Oktober 2022. Dari aksi bejat yang dilakukan, korban sempat dipaksa membuka masker yang digunakan korban, namun aksi tersebut langsung dilawan korban. 

Korban berhasil melarikan diri ketika mendengar suara perawat lewat dari depan ruangan operasi dan korban langsung melapor ke pihak kampus. 

"Jadi, saat kejadian, anak saya tidak melapor karena saya tidak di Jambi dan karena saya curiga ada sesuatu yang terjadi, saya pun menelusuri kecurigaan dan rekan korban pun menceritakan kronologi kejadian," ungkapnya.

Tidak sampai disitu, ayah korban juga sempat meminta ibu korban untuk menelusuri ke pihak RSUD Raden Mattaher, Jambi, namun pihak rumah sakit justru mengintimidasi pihak keluarga korban agar tidak melanjutkan permasalahan ke pihak kepolisian.

"Ya pihak rumah sakit sempat mengatakan agar tidak melanjutkan permasalahan dan jangan dilaporkan ke polisi, dan saya dengan tegas melapor ke pihak kepolisian, tepatnya 4 November 2022 lalu,namun karena tidak ada perkembangan, saya menanyakan hasil perkembangan laporan di Unit PPA Satreskrim Polresta Jambi, tepatnya Rabu, 30 November 2022," ujar ayah korban.

"Saya harap, pihak kepolisian serius menanggapi laporan saya, karena anak saya sudah jadi korban," sambungnya.

Selain itu, keluarga korban juga mendesak pihak RSUD Raden Mattaher agar mengambil sikap tegas dengan memberhentikan oknum perawat cabul, demi mengantisipasi ada korban lainnya. 

"Saya tegaskan kepada pihak Rumah Sakit Mattaher Jambi agar segera memberhentikan pelaku yang melakukan pelecehan seksual kepada anak saya," tegasnya.

Terpisah, Wakil Direktur Bidang Pelayanan, Anton Terharyono saat dikonfirmasi lewat WhatsApp terkait seorang oknum perawat yang melakukan pelecehan seksual, mengaku belum berani menyampaikan pernyataan apapun mewakili rumah sakit.

"Mungkin kurang tepat kalau keterangan dari saya, maaf ya," ujarnya Rabu malam.

Anton meminta awak media bisa langsung menanyakan masalah ini kepada Direktur RSUD Raden Mattaher, Jambi. "Kamis besok (red-hari ini) datang saja ke rumah sakit jam 11 siang agar diklarifikasi oleh Direktur Mattaher Jambi," katanya.