Polisi Ungkap Modus Guru SD di Surabaya Cabuli 20 Siswi Ajari Pembelajaran Indera Perasa dan Peraba

Ilustrasi pelecehan seksual
Sumber :
  • Pixabay

Alaika Habibur Rahman saat dikonfirmasi melalui telfon membenarkan peristiwa tersebut dan menjelaskan jika dugaan perbuatan tak senonoh itu diungkapkan salah satu sisiwi didiknya yang mengikuti pelajaran guru AS. 

Profil Euis Ida Wartiah Ketua DPRD Garut yang Hina Guru Honorer, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Salah satu siswi kelas 4  sebut saja (bunga), anaknya sempat melihat (AS) membetulkan ikat pinggang celananya usai memberikan pembelajaran tersebut. Setelah mengetahui cerita dari salah satu walimurid, Alaika segera memanggil AS untuk dimintai keterangan. 

"Habis itu saya panggil (AS), saya tanya ada pelajaran gini-gini ta? Dijawab ada. Trus pakai apa? Pakai timun. Mana timunnya? Ada di tas. Ya wis bawa sini. Diambillah timun itu diwadahi kresek, kok cuma timun, katanya ada wortel, terong. Saya batin kok telatenne (rajin) kapan nang pasare. Saya marah, saya gebrak meja. Akhirnya (AS) cuma bisa nunduk terbata-bata minta maaf, matanya berkaca-kaca," ceritanya. 

Ketua DPRD Garut yang Viral Karena Hina Guru Honorer Akhinya Minta Maaf, Ngaku Tidak Sengaja

Mengetahui hal itu, Alaika langsung menyiapkan surat dan administrasi pemberhentian A tiga hari setelah itu. Bahkan walimurid datang ke sekolah untuk demo. Mereka menuntut pihak sekolah menindak tegas oknum guru tersebut. 

"Waktu orang tua siswa demo (16/2) sudah saya katakan bahwa guru AS sudah dipecat dari sekolah. Kalau hukum bukan ranah saya," ujarnya. 

Link Cek Penerima Bantuan PIP SD Hingga SMA, Cukup dengan HP Saja

Alaika tidak bisa memastikan jumlah laporan pelecehan berkedok pelajaran indera perasa ini. Mulanya pihak sekola mendapat tiga laporan.  

"Saya gak tahu berapa korbannya, yang jelas ke sini tiga, namun pengakuan siswi yang merasa ikut dalam pelajaran tersebut terus bertambah," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title