Lina Mukherjee Makan Babi Demi Konten, Ternyata Ini 5 Bahayanya Bagi Kesehatan
- Berbagai Sumber
VIVA Bandung – Nama Lina Mukherjee kini kembali menghebohkan publik usai secara terang-terangan memakan kulit babi demi sebuah konten.
Diketahui, Lina Mukherjee menganut agama Islam. Meskipun sempat ditawarkan untuk pindah agama, dia mengaku tidak mau murtad.
Selain itu, Lina Mukherjee mengaku pernah melakukan banyak dosa besar. Selain makan babi, ia juga mengaku pernah berbuat zina dan minum alkohol.
"Tapi aku emang pendosa loh. Jujur pernah zina, makan babi, pernah coba alkohol," kata Lina Mukherjee dikutip dari Instagram story-nya, Jumat (17/03/2023).
Lina Mukherjee melakukan pembelaan atas perbuatannya itu. Menurutnya, memakan babi bukan tindak kriminal karena dia hanya mencicipi.
"Dan ini ga kriminal yang aku lakukan! Bukan narkoba dll. Icip sekali ngga tiap saat," tandasnya.
5 Bahayanya Bagi Kesehatan
Menurut agama Islam, larangan konsumsi babi disebutkan dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 173, Al Maidah ayat 3, Al An'am ayat 145 dan An Nahl ayat 115.
Selain itu, ternyata di dunia medis juga menyebut bahwa daging babi memang berbahaya bagi kesehatan.
Melansir dari VIVA, berikut 5 bahaya memakan babi bagi kesehatan tubuh.
1. Infeksi Cacing Pita
Makan daging babi yang sudah terkontaminasi larva atau cacing trichinella bisa menyebabkan cacingan atau penyakit trikinosis. Tak cuma itu, mengkonsumsi daging babi juga bisa terkena infeksi taeniasis yang disebabkan oleh larva dari cacing pita (Taenia solium).
Ketika mengalami infeksi cacing, gejala yang timbul, yaitu: sakit perut, diare, kelelahan, mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
2. Hepatitis E
Infeksi hepatitis E bisa diakibatkan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus ini. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi daging babi yang masih mentah atau setengah matang, terutama organ hatinya.
Infeksi virus ini dapat memicu gejala akut, termasuk pembesaran hati, gagal hati, dan risiko kematian. Penderita infeksi virus hepatitis E seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun, hal ini dapat berisiko menimbulkan gagal hati dan risiko kematian ibu dan janin.
3. Liver
Selain menyebabkan kanker kolorektal, sebuah studi telah menemukan bukti kuat antara konsumsi daging babi dan penyakit hati. Hal ini disebabkan oleh senyawa N-nitroso, yang banyak ditemukan pada produk olahan daging ini yang dimasak pada suhu tinggi.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2009) menemukan bahwa konsumsi daging babi merupakan salah satu penyebab tingginya jumlah pengidap penyakit sirosis dan kanker hati di seluruh dunia.
Hal ini disebabkan makan daging babi meningkatkan asupan lemak jenuh dan kolesterol. Kedua zat ini bisa mengalami oksidasi di tubuh dan menyebabkan radang dan menyebabkan jaringan parut di liver.
4. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Penyakit ini dikenal dengan nama Multipel Sklerosis yang dapat menyebabkan selaput pelindung saraf dan saraf tulang belakang. Para peneliti menemukan adanya kaitan antara mengkonsumsi daging babi dengan peningkatan risiko terjadinya gangguan sistem kekebalan tubuh.
5. Kanker Usus Besar
Peneliti menemukan konsumsi daging babi dapat menyebabkan kanker usus besar atau kanker kolorektal. Studi terbitan Oncology Reviews (2015) menyebut bahwa dengan mengkonsumsi 120 gram daging babi per hari bisa meningkatkan risiko kanker usus besar dan anis sebesar 24 persen.