Motif Pembacokan Pemuda di Pamekasan Diduga Dipicu Asmara
- Tangkapan Layar
VIVA Bandung – Kasi Humas Polres Pamekasan Iptu Sri Sugiarto mengatakan, motif pembacokan pemuda bernama Abdul Hadi asal Bujur Tengah, Batumarmar, Kabupaten Pamekasan belum diketahui pasti.
Namun dugaan sementara, pria berusia 23 itu dibunuh karena persoalan asmara. Ia diketahui harus menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan sang ayah dengan bersimbah darah.
"Belum diketahui pasti apa masalahnya. Tapi banyak yang mengatakan karena urusan asmara," kata Sri Sugiarto dikutip, Selasa. VIVA (1/5/2023).
Dikatakan, Sri Sugiarto, kini pihaknya masih melakukan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Namun disisi lain, polisi telah berhasil menangkap satu orang terduga pelaku utama. Ia diamankan di Mapolres Pamekasan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Beberapa jam dari kejadian itu, anggota dari Polres Pamekasan langsung menangkap satu orang terduga pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap warga Bujur Tengah hingga meninggal dunia," ungkap Sri Sugiarto.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pegantenan Aiptu Muhammad Sohibu menjelaskan kronologi terjadinya pembacokan.
"Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, penganiayaan oleh pelaku diduga dilakukan oleh 5 orang saat korban tengah membonceng ayahnya, Sapra'i usai membeli plastik di Pasar Pegantenan Pamekasan," jelas Muhammad Sohibu.
Ia mengatakan, korban saat itu bersama sang ayah hendak pulang ke rumahnya ke arah utara. Saat di tengah perjalanan, tiba-tiba korban dipepet oleh 5 orang tidak di kenal dengan mengendarai tiga sepeda motor.
"Kemudian sepeda motor dengan Nomor Polisi M 5251 PW yang di kendarainya di pepet oleh sejumlah orang tidak di kenal hingga terjatuh dan korban langsung dianiaya. Setelah menganiaya pelaku langsung melarikan diri ke wilayah Desa Ambender," tambahnya.
Menurut Muhammad Sohibu, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayang, nyawanya tak tertolong karena bekas luka sabetan celurit di sejumlah bagian tubuhnya terus keluar darah.