Merasa Muak Atas Kasus Korupsi dan Suap di Korea Utara, Banyak Warga yang Pukuli Polisi
- VIVA
"Kemarahan warga terhadap polisi yang menggunakan segala macam tirani dengan dalih penegakan hukum semakin meningkat," katanya.
“Ketika Anda pergi ke pasar, Anda sering melihat wanita memprotes atau berdebat dengan keras, dan menuding polisi yang sedang bertugas,” tambahnya.
Tidak jarang, perkelahian pun terjadi di pasar antara polisi dengan pedagang.
Secara terpusat, perekonomian terencana Korea Utara runtuh pada tahun 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet. Sejak itu, gaji untuk pekerjaan di pemerintahan pada dasarnya menjadi tidak berharga. Untuk bertahan hidup, orang harus memiliki pekerjaan sampingan, memulai bisnis, atau dalam kasus polisi menerima suap.
Perekonomian yang sudah diusahakan untuk berubah menjadi lebih buruk selama masa pandemmi COVID-19. WArga yang pernah mentolerir polisi yang melakukan penyuapan pun muak.
Di kota Hyesan, seorang petugas menghentikan pengemudi untuk meminta bensin dan uang tunai ketika pengemudi tidak memiliki dokumen yang lengkap.
"Dalam kemarahan atas tirani petugas polisi, yang menahan dia dan mobilnya selama lebih dari dua jam, pengemudi itu menabrak sepeda motor petugas dengan mobilnya dan memukulinya hingga pingsan," kata pejabat itu.