Ragukan Alquran, Panji Gumilang: Bukan Kalam Allah Tapi Kalam Nabi Muhammad
- YouTube Al-Zaytun Official
VIVA Bandung – Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu kembali menuai kontroversi usai menyampaikan ceramah di depan para santrinya. Bagaimana tidak? Ia meragukan kebenaran Alquran sebagai kalamullah atau perkataan Allah SWT.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok @herypatoeng, pria 76 tahun itu mengatakan bahwa Alquran bukan firman yang disampaikan oleh Allah SWY, melainkan karangan Nabi Muhammad SAW.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dikutip pada Rabu (14/6/2023).
Lebih lanjut, Panji mengungakapkan, ia memiliki landasan soal pernyataan tersebut. Menurutnya hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad melalui lisannya.
“Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya.
Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.
“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa
Kemudian, Panji juga menyinggung soal perjanjian lama dan perjanjian baru dalam Kitab Injil. Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.
"Saya yakin saudara-saudara ini perjanjian lama pun belum tahu bukunya seperti apa ini. Mengapa? Karena sudah menganggap yang paling benar itu satu saja," kata dia.
Panji Gumilang menegaskan, menurutnya hal yang dianggap paling benar itu terdiri dari kumpulan daripada perjanjian lama dan perjanjian baru.
"Mungkin di satu tidak menceritakan detail, dan yang lama terdapat cerita detail. Bacalah itu," ujarnya.
Panji lantas menerangkan, bahwa pada saat pertama kali Ponpes Al Zaytun Indramayu didirikan, dirinya sudah menyarankan kepada seluruh santri membaca perjanjian lama dan baru.
"Saya sejak tahun pesantren ini berdiri, sudah menganjurkan baca buku perjanjian lama dan perjanjian baru," pungkasnya.