Siswa SMK di Karawang Terlantar Terdampak Konflik Sengketa Lahan

Siswa SMK di Karawang terlantar akibat sengketa lahan
Sumber :
  • Irvan

BANDUNG – Puluhan siswa SMK Farmasi Bima Nusantara Karawang, harus terlantar akibat sekolah mereka disegel sejumlah warga, sekolah tersebut disegel akibat sejumlah warga mengklaim lahan yang ditempati bangunan sekolah adalah lahan milik mereka.

MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres 2024 Besok, Prabowo Akan Hadir di Tempat Ini

Para siswa dan guru harus rela mengadakan kegiatan kenaikan kelas dan perpisahan di pelataran rumah kontrakan tak jauh dari gedung sekolah tersebut.

Pembina Yayasan Bima Nusantara, Giyatno Ar Ridho menjelaskan, anak didiknya itu terlantar sejak beberapa bulan lalu akibat terdampak sengketa lahan sekolah dengan beberapa pihak.

Ikut Langkah Megawati, Rizieq Shihab hingga Din Syamsudin Ajukan Diri Sebagai Amicus Curiae ke MK

Giyatno mengatakan, kasus tesebut bermula saat ia berencana mengembangkan jurusan baru untuk SMK Farmasi Bina Nusantara.

Karena kekurangan dana, ia melakukan pinjaman uang dengan jaminan surat sebagian asset sekolah dan berujung adanya dugaan kongkalingkong pihak tertentu sehingga asset sekolah sudah beralih nama kepada pihak lain.

Stasiun Kereta Cepat di Karawang Masih Belum Beroperasi, Erick Thohir Ungkap Alasannya

"Sampai akhirnya kita dapat somasi untuk meninggalkan sekolah karena kepemilikan lahan sudah diklaim pihak lain," ujar Giyatno, ketika dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2022.

Akibat kondisi tersebut, Giyatno mengaku, sudah beberapa kali berkirim surat ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk meminta keadilan atas lahan sekolah dan nasib peserta didiknya tersebut.

Namun hingga saat ini, Giyatno mengaku masih belum menerima kabar baik meski perkaranya sudah pernah ditangani Polda Jawa Barat.

"Sekarang pintu masuk sekolah sudah ditutup (disegel) dengan seng dan tembok," kata dia.

Alhasil, para siswa tidak bisa lagi menempati gedung sekolah untuk melakukan pembelajaran secara normal seperti biasa.

Terpisah, seorang siswi kelas XI sekolah tersebut Arsya Latifa Khumaira mengaku, ia sedih karena sekolah tempat ia menimba ilmu sudah ditutup.

Ia dan teman-temannya mengaku bingung, lantaran tidak bisa melakukan aktivitas belajar secara normal. (Irv)