Alasan Militer Israel Kembali Bombardir Palestina

Tentara Israel Masuk ke Terowongan Hamas di Gaza
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung – Pada Jumat (1/12/2023), militer Israel kembali memborbardir Gaza, Palestina setelah fase gencatan senjata sudah berakhir. 

Makna Mendalam "All Eyes on Rafah" yang Viral di Media Sosial

Melansir dari laporan VIVA Militer, Zionis Israel menuduh kelompok Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Diketahui, jet tempur Angkatan Udara Israel (IAF) kembali mengudara di jalur Gaza. Pengerahan pesawat tempur dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Aksi Zita Anjani Bagi-bagi Kopi untuk Palestina di CFD Usai Dihujat Netizen Soal Starbucks

IDF menyebut, alasan pihaknya melakukan serangan udara terhadap Palestina sebagai respons tindakan Hamas, yang lebih dulu menyerang wilayah Israel.

IDF juga menyatakan, serangan jet tempur Israel berhasil mengeliminasi pergerakan pasukan Hamas, setelah beberapa kali menembakkan rudal udara.

Usai Unggah Foto Starbucks di Mekkah, Zita Anjani Malah Tantang Balik Masyarakat Soal Ini

Tentara Wanita Israel

Photo :
  • Viva.co.id

"Jet tempur Israel melakukan serangan terhadap sasaran gerakan Hamas di Gaza," bunyi pernyataan Pasukan Pertahanan Israel.

Tuduhan IDF terhadap Hamas yang dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata diklaim berdasar pada bunyi sirene serangan udara, yang berbunyi keras di wilayah perbatasan Gaza.

Tentara Israel menyatakan jika sejumlah roket diluncurkan dari sejumlah titik di daerah kantong Gaza.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Hamas dan sayap militernya Brigade Izz ad-Din al-Qassam, belum memberikan keterangan resmi terkait serangan tersebut.

Kendati demikian, tuduhan militer Israel diyakini sebagai propaganda perang yang memang sudah direncanakan.

Seperti yang diketahui, Menteri Pertahanan Israel, Mayor Jenderal (Purn.) Yoav Gallant, sempat mengatakan saat momen gencatan senjata, bahwa pihaknya akan kembali menggempur Gaza dengan kekuatan yang lebih besar.

"Kami akan kembali berperang, kami akan menggunakan kekuatan yang sama dan lebih banyak lagi. Kami akan bertarung di seluruh Jalur Gaza," ujar Gallant, Rabu 27 November 2023.