Respon Tegas Unusia Usai Pengajarnya Bertemu Presiden Israel

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) memberikan respon yang cukup tegas terkait pertemuan salah satu dosennya, yaitu Zainul Maarif dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

PA 212 Minta Prabowo Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina

Kepala Biro Humas Unusia, Dwi Putri, menyebut pihaknya akan menggelar sidang etik terkait kedatangan Zainul Maarif ke Israel.

"Unusia akan menggelar sidang etik terhadap Saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan," ujar Kepala Biro Humas Unusia Dwi Putri melalui keterangan resminya, Senin 15 Juli 2024.

Ditanya Prabowo soal Palestina, Menlu AS Beri Jawaban Mengejutkan

"Mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut Unusia," lanjutnya.

Meski begitu, Dwi mengaku jika pertemuan yang dilakukan Zainul Maarif atas nama individu bukan perwakilan kampus.

Rudal Hipersonik Iran Tembus Iron Dome dan Hujani Israel

"⁠Pertemuan Saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia," kata Dwi.

Dwi menegaskan, Kampus Unusia mendukung total kemerdekaan rakyat Palestina serta mengecam tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Sebelumnya diberitakan, 5 (lima) tokoh Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan ke Israel untuk bertemu dengan Presiden Isaac Herzog.

Foto pertemuan mereka langsung viral di media sosial hingga mendapat banyak kecaman dari warganet.

Zainul Maarif akan jalani sidang etik usai berkunjung ke Israel.

Photo :
  • Viva.co.id

kelima tokoh muda NU tersebut adalah Gus Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izzah Annafisah Dania.

Pihak NU pun tidak mengetahui kunjungan kelima tokoh NU yang berangkat ke Israel, namun NU menegaskan kalau kunjungan mereka itu bukan atas nama organisasi.

“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Hukum dan Media Savic Ali, Minggu Malam 14 Juli 2024 dikutip NU Online.