Kisah Kampung Jahit Maharani: Dari Padang untuk Indonesia
- Screenshot Instagram @elsamaharrani
Bahkan dalam satu RT terdapat 12 penjahit yang rumahnya berdekatan, memungkinkan mereka saling membantu dan berbagi pengalaman.
Standar kualitas menjadi prioritas utama Maharrani Hijab. Setiap produk harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. "Kalau ada produk dengan hasil jahitan kurang apik, akan dikembalikan dan dibongkar untuk diperbaiki," tegas Elsa.
Komitmen pada kualitas ini terbukti membuahkan hasil. Evi Herianis (52), penjahit pertama yang bergabung sejak April 2019, kini bisa menghasilkan minimal Rp 2 juta per bulan dengan upah Rp 25.000 per helai baju.
Kesuksesan Kampung Jahit Maharani terlihat dari kemampuannya memproduksi 1.500-2.000 produk setiap bulan. Jaringan pemasaran mereka telah mencakup 120 reseller se-Indonesia dan 41 agen dari Aceh hingga Nusa Tenggara.
Menariknya, semua penjualan dilakukan secara online tanpa toko fisik, mengoptimalkan efisiensi operasional yang mencapai Rp 30 juta per bulan.
Prestasi Elsa dalam memberdayakan ekonomi masyarakat mendapat pengakuan berupa penghargaan SATU Indonesia Awards 2020 dari PT Astra International Tbk. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, pada 31 Oktober 2020.
Kampung Jahit Maharani membuktikan bahwa pemberdayaan ekonomi berbasis kearifan lokal dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.