Korea Utara Mulai Produksi Massal Drone Mematikan Dibawah Komando Kim Jong Un
VIVABandung –Kim Jong Un telah mengeluarkan perintah untuk memproduksi drone mematikan secara massal setelah mengawasi langsung uji coba senjata udara tersebut.
Drone bunuh diri atau yang dikenal dengan istilah loitering munitions ini dirancang untuk mengejar dan menghancurkan target secara otomatis dengan jangkauan operasional mencapai 1.000 kilometer.
Dalam pernyataannya Kim Jong Un menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi pertahanan global.
Ia mengamati bahwa kompetisi penggunaan drone untuk keperluan militer semakin meningkat di seluruh dunia. Kondisi ini menurutnya memerlukan pembaruan mendesak dalam teori praktik dan pendidikan militer Korea Utara.
Perkembangan ini menarik perhatian dunia internasional karena menunjukkan kemajuan signifikan dalam kapabilitas militer Korea Utara.
Para ahli pertahanan meyakini adanya bantuan teknis dari Rusia dalam pengembangan drone yang memiliki kemiripan dengan model HAROP buatan Israel dan Lancet-3 buatan Rusia. Kemiripan ini terutama terlihat pada sistem navigasi dan kemampuan penargetan.
Keputusan produksi massal ini juga sejalan dengan penguatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.
Baru-baru ini kedua negara telah meratifikasi kemitraan strategis komprehensif yang mencakup pakta pertahanan bersama. Hubungan ini diyakini membuka jalan bagi transfer teknologi yang lebih intensif di masa depan.
Para pengamat militer menilai langkah ini akan berdampak besar pada dinamika keamanan kawasan. Sejarah Korea Utara yang pernah mengirim drone melintasi perbatasan ke Korea Selatan membuat pengembangan ini dipandang sebagai ancaman serius.
Beberapa insiden di masa lalu menunjukkan drone Korea Utara mampu terbang selama berjam-jam di area-area penting termasuk Seoul.
Dari sisi teknis drone bunuh diri ini dilengkapi dengan teknologi canggih termasuk sistem penargetan otomatis dan kemampuan menghindari pertahanan udara.
Kemampuan ini membuat drone tersebut menjadi aset strategis yang dapat digunakan untuk berbagai misi mulai dari pengintaian hingga serangan presisi.
Program produksi massal ini juga menunjukkan komitmen Korea Utara dalam modernisasi angkatan bersenjatanya.
Meski menghadapi sanksi internasional negara ini terus menunjukkan kemampuannya mengembangkan teknologi militer canggih.
Para ahli memperkirakan drone mematikan ini akan menjadi komponen penting dalam strategi pertahanan Korea Utara ke depan. (*****)