Hukum Meniup Terompet Bagi Umat Islam yang Merayakan Tahun Baru
VIVA Bandung –Dalam pergantian tahun baru dari 2024 ke 2025 semua orang pada umumnya akan bersukacita dan menyambut kedatangan tahun baru tersebut.
Dan tidak sedikit para pedagang akan memanfaatkan momentum seperti itu untuk berjualan terompet dalam rezeki sekaligus memfasilitas orang orang yang merayakan tahun baru masehi ini.
Biasanya dalam desain terompet tahun baru ini sangatlah pas dengan berbentuk kerucut dan warna yang mencolok dengan hiasan yang begitu menarik ada juga yang berbentuk ular atau naga yang melingkar.
Dalam salah satu ceramah ustadz Abdus Somad pernah menjabarkan pandangan tentang perayaan tahun baru, dan terutama mengenai sebuah tradisi menyetop terompet tersebut banyak yang ditemukan di kalangan masyarakat.
Yang menurut berlian dalam tradisi meniup terompet pada malam tahun baru ini merupakan salah satu tradisi yang berasal dari Yahudi pada zaman perjanjian Lama.
"Bagi kita, merayakan Tahun Baru 1 Januari dengan kembang api dan bakar ayam, maka tiupkanlah terompet untuk menyambut kedatangan tahun baru. Tapi, ini adalah tradisi yang berasal dari Yahudi pada zaman Perjanjian Lama," ujar ustaz Abdus Somad.
Dan lebih lanjutnya lagi ustad Somad juga telah mengungkapkan bahwa dalam tradisi tiupan terompet tersebut berasal dari kebiasaan Yahudi pada zaman dahulu yang menggunakan terompet dari kepala tanduk kerbau untuk menyambut momen penting termasuk pergantian tahun.
