Kenali HMPV: Virus yang Wajib Diketahui Sebelum Merebak di Indonesia

Orang-orang pakai masker
Sumber :
  • unsplash.com

VIVABandungVirus Human Metapneumovirus (HMPV) sedang menjadi perhatian di Asia. 

Makan Bergizi Gratis 2025: Program Baru untuk Anak Sekolah, Cek Manfaatnya!

Setelah mewabah di Malaysia dengan 327 kasus yang tercatat pada awal 2025, virus ini semakin mengkhawatirkan. 

 

Pemerintah Bayarkan Iuran BPJS Kesehatan untuk Warga Kurang Mampu Mulai 2025

Mutasi HMPV diduga menjadi faktor penyebab lonjakan tersebut, meningkatkan penyebaran virus yang bisa berdampak pada banyak negara, termasuk Indonesia.

Orang-orang pakai masker

Photo :
  • unsplash.com
Selamat KTP Anda Terverifikasi Dapat Bantuan Sosial Sebesar 600.000

Peningkatan kasus HMPV di Malaysia cukup signifikan, dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 225 kasus. 

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Malaysia, lonjakan ini terjadi seiring dengan musim liburan, terutama selama perayaan Tahun Baru yang mendorong mobilitas masyarakat dan mempercepat penyebaran virus.

 

Sementara itu, di China, infeksi pernapasan akut akibat HMPV juga meningkat, terutama pada anak-anak di bawah usia 14 tahun. 

 

Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan potensi penyebaran lebih luas ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. 

 

Meskipun begitu, Indonesia belum melaporkan adanya kasus HMPV hingga saat ini.

 

Kementerian Kesehatan Indonesia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan memperkuat daya tahan tubuh. 

 

Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati, MKM, menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta peningkatan pengawasan di pintu-pintu masuk internasional. 

 

Termasuk pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan yang menunjukkan gejala flu.

 

Virus HMPV, yang termasuk dalam keluarga Pneumoviridae, menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebabkan gejala yang mirip flu. 

 

Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 

 

Pada beberapa kasus, virus ini bisa berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia. 

 

Meskipun virus ini tidak terlalu berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu lebih berisiko terkena infeksi berat.

 

Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University Australia menjelaskan bahwa anak-anak di bawah usia 14 tahun dan lansia adalah kelompok yang paling terpengaruh oleh virus ini. 

 

Penyebaran HMPV juga lebih mudah terjadi di musim dingin dan pada lingkungan yang padat, seperti di dalam ruangan. 

 

Mutasi pada virus ini membuatnya lebih mudah menyebar, terutama di daerah dengan konsentrasi penduduk yang tinggi.

 

Hingga kini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Pengobatan yang tersedia lebih bersifat suportif, seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat. 

Untuk mencegah penularan, masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum.

 

Wabah yang terjadi di Malaysia dan China ini menjadi pengingat bagi kita untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran HMPV.

Langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mengenali gejalanya sejak dini dapat membantu mengurangi risiko penularan dan komplikasi kesehatan akibat virus ini.(**)