Profil Hasto Kristiyanto: Dari Notulis PDIP hingga Tersangka KPK

Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandung – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengejutkan publik dengan menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024.

Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang Kini Diperiksa KPK

Penetapan ini menandai babak baru dalam perjalanan karir politik panjang tokoh kelahiran Yogyakarta ini.

Latar Belakang Pendidikan

George Sugama Halim Resmi Jadi Tersangka, Terancam Penjara 5 Tahun

Hasto Kristiyanto, yang lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, memiliki pendidikan yang kuat. Beliau menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya.

Beliau menyelesaikan pendidikan di SD Gentan (1972-1979) dan SMP Negeri Gentan (1979-1982). Setelah lulus dari SMA Kolese De Britto (1982-1985), beliau melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Kimia UGM (1985-1991).

KPK Janji Usut Kejanggalan Harta Keluarga Lady Aurelia Usai Ramai Penganiayaan Dokter Koas

Tidak berhenti di situ, Hasto terus mengembangkan kapasitas akademisnya dengan meraih gelar S-2 Manajemen dari STIE Prasetya Mulya Business School, Jakarta (1997-2000).

Pada tahun 2020-2022, beliau menyelesaikan program doktoral Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahanan, Bogor, dengan disertasi berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya Terhadap Pertahanan Negara".

 

Hasto Kristiyanto

Photo :
  • Pinterest

 

Karir Profesional dan Politik

Sebelum terjun ke dunia politik, Hasto membangun karir profesionalnya di PT Rekayasa Industri hingga tahun 2002, dimana beliau berhasil mencapai posisi Kepala Divisi Agroindustri.

Perjalanan politiknya dimulai dari posisi sederhana sebagai notulis PDIP pada tahun 1999.

Kiprahnya di legislatif dimulai saat menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Jawa Timur. Sebagai anggota Komisi VI, beliau mencatatkan prestasi dengan mengusulkan Hak Angket Tolak Impor Beras (2006) dan Hak Angket Kenaikan Harga BBM (2007).

Karirnya di PDIP mencapai puncak ketika dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal pada tahun 2014, menggantikan Tjahjo Kumolo.

Hasto juga memainkan peran kunci dalam tim kampanye Joko Widodo, mulai dari Pilkada DKI Jakarta 2012 hingga Pilpres 2014 dan 2019, dimana beliau menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Penetapan statusnya sebagai tersangka oleh KPK menjadi ujian terberat dalam perjalanan karir Hasto Kristiyanto. Kasus ini tidak hanya berdampak pada karirnya secara pribadi, tetapi juga menambah daftar panjang pejabat partai politik yang tersandung kasus korupsi di Indonesia.****