Luas Sawah di Kabupaten Bandung Menyusut Jadi 17 Ribu Hektare

Ilustrasi sawah
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna menyebut jika luas lahan baku sawah di wilayahnya mengalami penyusutan, yang semula 30 ribu hektare menjadi 17 ribu hekatre.

Real Count Pilpres Terbaru Kabupaten Bandung: Suara Ganjar-Mahfud Semakin Terpuruk

Dadang menyebut, berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nomor 1589/SK-HK.02.1/XII/2021, lahan sawah yang dilindungi (LSD) di Kabupaten Bandung ialah sekitar 30.000 hektare. LSD atau sawah abadi itu meliputi di luar maupun di dalam kawasan hutan.

Namun, jelas Dadang, saat ini LSD di Kabupaten Bandung sekitar 17 ribu hektate. Data tersebut berdasarkan hasil pembahasan rancangan peraturan daerah rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) yang baru.

Real Count KPU Terkini di Kabupaten Bandung: Suara Prabowo-Gibran Tak Terbendung

"Memang beberapa bulan lalu kami sudah menyelesaikan pembahasan RTRW. RTRW ini (LSD) yang tadinya 30.000 hektare, ternyata setelah dilihat exksisting di lapangan itu tinggal 17.000 hektare," kata Dadang kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Ilustrasi petani

Photo :
  • Pixabay / sasint
Tinggalkan GBLA, Persib Bandung Akan Jamu Persis Solo di Stadion Si Jalak Harupat

Di mana, penyusutan tersebut karena akibat dari alih fungsi lahan. Untuk itu, Dadang menegaskan agar 17 ribu hektare yang tersisa tidak boleh diganggu karena ditujukan untuk ketahanan pangan.

Begitu juga dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 tentang pengendalian alih fungsi lahan sawah.

Namun, Dadang juga tak menampik jika peningkatan zona kuning (hunian) dengan mengubah zona hijau (pertanian) bisa membuka nilai investasi.

"Keinginan pemerintah kan tetap menjadi sawah, tetapi ada beberapa pengembang yang sudah melakukan pengembangan," katanya.

Mengatasi hal tersebut, Dadang telah melakukan konsultasi dengan Kementerian ATR. Dari hasil konsultasi, pihaknya mengklaim telah menemukan beberapa solusi. Di antaranya memenuhi kelengkapan persyaratan zonasi dan menunjukkan progres pengembangan wilayah.

"Perlu pembahasan dan koordinasi data proyek yang berdampak pada LSD. Saya berharap para pengusaha, pengembang, dapat segera melampirkan bukti kepemilikan lahannya di zona mana. Jika kuning, yang berniat berinvestasi di Kabupaten Bandung, saya siap mensupport," pungkas Dadang.